TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud dan Yusril Cawapres Potensial, PBB: Kompetisi 2024 akan Sehat!

Yusril berpeluang jadi cawapres Prabowo

Sekretaris Jenderal (Sekjen), PBB Afriansyah Noor (dok. PBB)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah Noor, buka suara soal potensi majunya Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra menjadi bakal cawapres pada Pemilu 2024 mendatang.

Diketahui, Mahfud masuk radar bacawapres mendampingi bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Sementara, Yusril juga namanya berpeluang jadi bacawapres mendampingi bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Baca Juga: Hary Tanoe Sebut KIM Ribet Bagi Tugas, PBB: Justru Mereka Takut Kalah!

Baca Juga: Hary Tanoe: Pendamping Ganjar Pranowo Harus Punya Chemistry

1. Mahfud dan Yusril jadi cawapres, maka Pemilu 2024 akan berjalan sehat

Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, Mahfud MD (www.instagram.com/@mahfudmd)

Afriansyah menilai, jika keduanya maju sebagai kandidat cawapres, maka kompetisi di Pilpres 2024 mendatang dipastikan berjalan dengan sehat. Sebab, dengan kualitas Mahfud dan Yusril, keduanya akan memberikan gagasan yang berkualitas.

"Jadi Prof Mahfud dan Prof Yusril kenal baik keduanya. Beliau orang-orang hebat, orang yang pintar, dan ahli hukum, ahli tata negara dan orang yang punya potensi untuk persoalan hukum dan tata negara," kata dia saat dihubungi IDN Times, Rabu (27/9/2023).

"Kalau pun Pak Ganjar mengambil Pak Mahfud atau Pak Yusril diambil dengan Pak Prabowo, ini tentu terjadi persaingan yang sehat, kompetitor yang juga sangat sehat, akan terjadi adu gagasan dan adu ide, bukan saling cela, saling memaki, atau saling hina," lanjut Afriansyah.

Baca Juga: PBB Pinang Gibran jadi Cawapres Prabowo: Jangan Takut Keluar PDIP

2. Tiga nama cawapres Prabowo

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Diketahui, Prabowo belum memilih bacawapres yang akan mendampinginya dalam kontestasi Pilpres 2024. 

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan, keputusan siapa cawapres yang akan mendampingi menjadi wewenang penuh Prabowo. Hingga kini, Muzani belum tahu siapa yang akan diajak menjadi cawapres. Namun, semua partai pengusung dan pendukung dipersilakan untuk memberi usulan.

"Tentu saja kami menghormati tokoh yang diajukan partai politik tersebut sebagai Calon Wakil Presiden," ujarnya usai acara Konsolidasi Zona II PBB Pemenangan Pileg dan Prabowo Subianto di DBL Arena Surabaya, Minggu (3/9/2023).

Menurut Muzani, partai politik pendukung mempunyai cara pandang sendiri. 

"Tapi, keputusan untuk mendukung, menentukan calon wakil presiden diserahkan kepada Pak Prabowo," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Yusril mengatakan, sejumlah nama memang sedang dimatangkan untuk menjadi cawapres Prabowo setelah Muhaimin Iskandar keluar dari koalisi. 

Di antaranya, mencuat nama Ketum Golkar, Airlangga Hartarto; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Ketum PBB, Yusril Ihza Mahendra.

"Di koalisi Pak Prabowo tinggal tiga orang setelah Cak Imin pergi, dari Golkar ada Airlangga Hartarto, Pak Erick diajukan PAN dan saya diajukan PBB. Keputusan terakhir ada di tangan Pak Prabowo," ucap Yusril.

Baca Juga: Fahri Hamzah Yakin Prabowo Bisa Berantas Korupsi di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya