KPU Umumkan Pemenang Lomba Desain Maskot Pemilu 2024, Sura dan Sulu
Maskot Pemilu 2024 resmi diluncurkan pada 2 Desember 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan pemenang audisi desain maskot Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Hasilnya, lomba maskot tersebut dimenangkan oleh mahasiswa semester tiga dari Universitas Pradita, Stephanie.
Maskot Pemilu 2024 yang terpilih, berupa sepasang Burung Jalak Bali yang diberi nama Sura dan Sulu.
"Sura dan Sulu merupakan akronim. Sura kepanjangan dari Suara Rakyat, sementara Sulu itu Suara Pemilu," kata Anggota KPU, August Mellaz dalam konferensi pers pengumuman lomba maskot Pemilu 2024, di KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: PMKRI: Polarisasi Masih Berpotensi Terjadi di Pemilu 2024
Baca Juga: DKPP Minta KPU Profesional Rekrut PPK-PPS Jelang Pemilu 2024
1. Audisi maskot Pemilu 2024 sebagai bentuk keterlibatan publik
Mellaz menilai, suksesnya penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 salah satunya ditentukan oleh tingginya tingkat partisipasi masyarakat. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat mencerminkan bagaimana kualitas dan hasil pemilu.
“Di setiap periode pemilu, KPU dihadapkan pada tantangan dan dinamika yang berbeda. Lomba maskot adalah langkah nyata yang diambil KPU untuk menggerakkan semua pihak ikut terlibat dan mewujudkan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” ucap Mellaz.
Dia menjelaskan, Maskot Pemilu 2024 merupakan gambar atau rupa dua/tiga dimensi yang akan digunakan sebagai ‘Ikon Pemilu 2024’. Maskot Pemilu 2024 menggambarkan kepemiluan, simbol identitas branding KPU dalam melayani masyarakat menggunakan hak pilihnya.
Selain itu maskot tersebut dibuat secara menarik sehingga dapat membantu masyarakat mengenal, mengingat, dan akan menggunakan hak pilih dalam pemilu.
"Tujuan Lomba Maskot Pemilu 2024 antara lain menyosialisasikan penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu dengan melibatkan partisipasi masyarakat, mengubah pola pikir masyarakat bahwa pemilu adalah suatu proses yang menghibur dan menyenangkan, menjaring keterlibatan masyarakat, khususnya para desainer grafis, sehingga masyarakat merasa menjadi bagian penting dari setiap proses penyelenggara pemilu," kata Mellaz.
Baca Juga: Tunggu Perppu Pemilu di DOB Papua, KPU Pastikan SDM KPU Siap