TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isu Ijazah Palsu Gibran, TKN: Fitnah Dilempar ke Anak Muda Berprestasi

TKN imbau pentingnya adu gagasan di Pemilu 2024

Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid Hasan bersama Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid Hasan, menanggapi tudingan ijazah palsu Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka.

Kabar yang beredar, cawapres Prabowo Subianto ini tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia. Padahal, Gibran tercatat menempuh pendidikan di UTS Insearch hingga Year 12 (atau setara SMA Kelas 12) sebelum  melanjutkan pendidikan S1 di University of Bradford, Singapura.

Baca Juga: Dituduh Ijazah Palsu, Gibran Ngantor Bawa Bukti

Baca Juga: Isu Ijazah Palsu, Gibran: Gak Percaya? Saya Belikan Tiket Singapura

1. TKN sebut Gibran anak muda berprestasi sehingga sering disudutkan

Cawapres Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/Larasati Rey)

Arief mengimbau kepada semua pihak agar mengedepankan gagasan dan mengesampingkan kampanye hitam pada kontestasi politik Pemilu 2024.

Dia menilai, tudingan soal ijazah palsu yang disasarkan kepada Gibran merupakan bentuk ketidaksukaan suatu pihak terhadap anak muda berprestasi.

“Politik harusnya mengedepankan adu gagasan, bukan kampanye hitam, politik pecah belah seperti zaman Belanda, apalagi ujaran kebencian dan fitnah. Kita lihat-lihat, fitnah ini sering dilemparkan kepada orang muda yang berprestasi. Tugas kita, tetap fokus pada kinerja dan prestasi anak muda, menuju Indonesia Emas 2045," ucap dia dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).

Baca Juga: Mereka yang Kena Imbas dari Majunya Gibran Sebagai Cawapres

2. TKN wajarkan jika ada pihak yang tidak sejalan

Pengumuman struktural Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa

Arief lantas mengungkapkan pentingnya peran anak muda dalam berpartisipasi aktif menentukan arah bangsa ke depan.

Dia menekankan pentingnya menjaga persatuan. Pria yang akrab dipanggil ARH itu mewajarkan apabila ada yang tak sejalan dengan arah perjuangan Prabowo dan Gibran. Namun yang lebih penting, bagaimana menjaga kondusivitas dan kesejukan jelang Pemilu 2024.

“Lagi-lagi saya sampaikan, sangat penting bagi anak muda untuk berpartisipasi aktif menentukan arah bangsa ke depan pada Pilpres 2024 mendatang. Dari 270 juta jiwa terpilihlah enam orang terbaik yang nantinya akan memimpin kita. Jika ada yang tidak suka, berusaha menjatuhkan, itu wajar. Namanya juga kontestasi politik. Yang penting, kita tidak terbawa dan terus berikhtiar memberikan yang terbaik,” ucap dia.

Baca Juga: Bawaslu Diminta Batalkan Penetapan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya