TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gusdurian Dinilai Berpotensi Merapat ke Prabowo di Pilpres 2024

Preferensi Gusdurian berlawanan dengan PKB

Yenny Wahid, Sinta Wahid, Prabowo Subianto (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai berpotensi mendapat dukungan dari pemilih kalangan Nahdlatul Ulama (NU) kultural dan Gusdurian di Pilpres 2024. 

Dukungan itu diduga didapat setelah Prabowo Subianto bertemu putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.

Baca Juga: Prabowo: Yang Penting Asal Jangan Prabowo Bohong dan Berkhianat

Baca Juga: Yenny Wahid Sebut Kiai NU Simpati ke Prabowo, PKB: Jangan Perang Klaim

1. Yenny Wahid dan Gusdurian dinilai dukung Prabowo

Yenny Wahid menemui Prabowo Subianto (IDN Times/Aryodamar)

Pengamat Politik dari Citra Institute, Yusak Farchan menuturkan hal itu juga disebabkan hengkangnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Hengkangnya PKB dan pertemuan antara Prabowo dan Yenny menjadi sinyal kuat adanya dukungan yang akan diberikan jelang Pilpres 2024.

Menurutnya, dari intensitas serta waktu pertemuan tersebut, Yenny seperti memberikan indikasi kelompok Gusdurian akan memberikan dukungannya kepada Prabowo.

“Dari intensitas dan timing komunikasi yang dibangun, Prabowo lebih berpeluang didukung Yenny Wahid dibanding Ganjar,” kata Yusak, dalam keterangannya, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga: Kedekatan Prabowo dengan Keluarga Gus Dur Kuatkan Dukungan Pemilu 2024

2. Preferensi Yenny Wahid dan Gusdurian berlawanan dengan PKB

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia, Yenny Wahid (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Yusak menjelaskan, Yenny dan Gusdurian akan mengambil preferensi politik berlawanan dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, menjelang Pilpres 2024. Hal tersebut karena masih adanya aroma konflik lama yang belum terselesaikan di internal PKB.

“Prinsipnya, jaringan NU-Gus Durian akan mengambil positioning politik yang berbeda dengan Cak Imin akibat konflik lama yang belum terurai saat terjadi ‘kudeta’ kepemimpinan politik di PKB sebelumnya,” ungkap Yusak.

Oleh karena itu, Yusak menegaskan, peluang Yenny dan Gusdurian mulai semakin terlihat titik terangnya. Yenny dan Gusdurian sudah pasti akan memilih memberikan dukungannya kepada salah satu capres yakni Prabowo atau kepada capres PDIP, Ganjar Pranowo.

“Dengan bergabungnya PKB ke Anies Baswedan, preferensi politik jaringan NU-Gusdurian tinggal tersisa pada dua poros Capres yaitu Prabowo dan Ganjar,” pungkas Yusak.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya