TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Golkar Ungkap Alasan Belum Umumkan Ridwan Kamil Maju Pilkada

Golkar masih lakukan pemetaan

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya Sih...

  • Golkar belum mengumumkan Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024 karena perlu memastikan peluang kemenangan di DKI Jakarta atau Jawa Barat.
  • Pemetaan terhadap elektabilitas masih dilakukan karena elektabilitas Ridwan Kamil masih kalah dibanding Anies Baswedan, meskipun nama RK sudah memiliki citra positif.

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, menjelaskan, alasan partainya belum mengumumkan Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada 2024 mendatang.

Idrus memaparkan, pihaknya masih mau memastikan seberapa besar peluang kemenangan Ridwan Kamil jika diusung di Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat.

"Karena kan masih perlu cek ricek sehingga sampai pada satu tingkat keyakinan kita ingin menang," ucapnya dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga: Airlangga soal Pilkada Jakarta: Anies Baru Bergerak, RK Sudah OTW!

1. Golkar masih memetakan peluang

Ridwan Kamil saat ditemui di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/5/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Idrus menegaskan, untuk meyakinkan dukungan tersebut, banyak variabel penting yang mempengaruhi. Oleh sebabnya, Golkar masih akan terus mengecek dengan melakukan pemetaan terhadap elektabilitas. 

Golkar tak memungkiri, dalam sejumlah survei, khususnya di Pilkada DKI Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil masih kalah jika dibandingkan Anies Baswedan. Namun Idrus meyakini, kandidat maupun parpol masih punya kesempatan untuk mendongkrak popularitas maupun elektabilitas.

"Meskipun tanpa menghiraukan hasil survei yang memang selama ini elektabilitasnya masih kalah. Tetapi kan variabel lain kita lihat, misalnya pemilihannya kan November, berapa bulan dan kemungkinan terjadi perubahan-perubahan seperti apa," tegasnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mau Duet dengan PKS di Pilkada Jabar? Ini Kata Golkar

2. Prestasi dan pengalaman jadi kepala daerah saja tak cukup

Ilustrasi calon kepala daerah jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Idrus menilai, nama Ridwan Kamil sudah banyak menuai citra positif dan prestasi sebagai kepala daerah. Namun, hal tersebut dianggap belum cukup menjadi modal untuk memenangkan pilkada. Kontestasi politik di pilkada masih sangat dinamis.

"Tentu ini (prestasi) bicara. Ya bahkan kalau kita lihat, misalnya hasil survei terakhir mendekati 50 persen dibanding yang lain. Sementara di DKI Jakarta kan memang belum ada, saudara Anies juga kan belum melewati 50, masih di bawah itu sehingga fluktuasinya masih sangat dinamis," tuturnya.

Baca Juga: Dampingi Anies, Sohibul Iman Pede Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

3. Cek ombak Ridwan Kamil di pilkada, Ketum Golkar tunggu evaluasi dan survei

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai menghadiri acara pelantikan Pj Gubernur Jawa Barat di Kemendagri, Jakarta Pusat (5/9/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Senada dengan Idrus, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan, sesuai kesepakatan, partainya akan terus melakukan evaluasi dan memantau survei terhadap peluang Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Nantinya, hasil evaluasi dan survei hingga Juli 2024 akan jadi penentu apakah Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI Jakarta atau Jawa Barat.

"Jadi sesuai dengan apa yang kesepakatan kita akan terus evaluasi sampai dengan bulan Juli tentu akan evaluasi siapa yang maju dan sebagainya, kita tunggu survei juga," kata Airlangga saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/6/2024).

Airlangga menyampaikan, Ridwan Kamil sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar tentu ikut mendengar berbagai pertimbangan yang berkembang jelang Pilkada 2024, termasuk kesepakatan koalisi dengan parpol lain.

"Pak RK adalah Waketum Partai Golkar. Jadi tentu Pak RK akan mendengar pertimbangan yang ada, dukungan dari parpol dan tentu akan ada kesepakatan antara ketum," tuturnya.

Baca Juga: Airlangga Yakin Menang Secara Aklamasi Sebagai Ketua Umum Golkar Lagi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya