TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elektabilitas Prabowo Naik Berkat Dukungan Nahdliyin di Jatim

Pranowo unggul didukung Nahdliyin di Jatim

Acara Jawa Timur Bermunajat untuk H. Prabowo Pemimpin Berdaulat dan Petugas di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 2 Al Murtadlo, Malang, Jawa Timur (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, cenderung meningkat jelang Pemilu 2024.

Hal itu berdasarkan kepada hasil survei terbaru yang dilakukan Surabaya Research Syndicate (SRS) pada 3-12 September 2023. 

Baca Juga: Sambangi KPU, PPATK Pastikan Dugaan Dana Ilegal Parpol Diproses

Baca Juga: Komisi II Setujui Pagu Anggaran KPU dan Bawaslu Tahun 2024

1. Elektabilitas Prabowo dipengaruhi suara Nahdliyin

Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menghadiri acara di Ponpes Ora Aji asuhan Gus Miftah di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/9/2023) (dok Humas Prabowo)

Peneliti Senior SRS, Edwin Abdul, menjelaskan elektabilitas Prabowo cenderung meningkat karena mendapat dukungan dari kalangan nahdliyin pada Pilpres 2024.

Dia mengungkapkan, Prabowo tetap menjadi capres pilihan nahdliyin meskipun duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan. Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB sering dianggap punya basis dukungan besar dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Berdasarkan analisis tabulasi silang dari hasil survei SRS diketahui bahwa bagian terbesar kaum Nahdliyin (41,4 persen) cenderung memilih Prabowo,” kata Edwin, dalam keterangannya, Minggu (15/9/2023).

Baca Juga: Cerita Prabowo Berteman dengan Soe Hok Gie, Pernah Pinjamkan Sepatu

2. Ganjar di posisi kedua didukung Nahdliyin

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, berturut-turut di belakangnya, ada bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, yang mendapat dukungan dari kalangan Nahdliyin sebesar 34,3 persen.

Kemudian, Anies di peringkat tiga yang mendapatkan dukungan dari nahdliyin hanya berkisar di angka 13,6 persen.

“Sebanyak 34,3 persen menjatuhkan pilihan pada Ganjar, sedangkan yang memilih Anies hanya 13,6 persen, dan 10,7 persen masih galau alias belum bisa membuat keputusan memilih siapa,” ungkap Edwin.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya