Dugaan Mark Up Impor Beras, Politikus PDIP: Perangi Bandit Pangan
Hendarawan sebut sektor pangan jadi lahan perburuan rente
Intinya Sih...
- Politikus PDIP mendukung langkah tegas untuk memerangi bandit yang merugikan keuangan negara dalam skandal impor beras.
- Studi Demokrasi Rakyat melaporkan Kepala Bapanas dan Dirut Bulog terkait dugaan mark up impor beras ke KPK.
- Komisi IV DPR RI membuka opsi membentuk pansus untuk mengungkap dugaan kasus mark up impor beras senilai Rp2,7 triliun.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno buka suara terkait kasus dugaan mark up impor beras.
Menurutnya, seluruh pihak wajib mendukung untuk memerangi para bandit yang merugikan uang negara dalam skandal impor beras yang ditaksir negara mengalami kerugian mencapai Rp8,5 triliun.
“Pokoknya kita dukung langkah-langkah tegas untuk memerangi para bandit yang merugikan keuangan negara apalagi dengan dugaan besaran jumbo,” kata Hendrawan dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Hendrawan tak memungkiri, saat ini sektor pangan di Indonesia telah menjadi lahan perburuan sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab.
“Sektor pangan sekarang jadi lahan perburuan rente. Beras, gula, garam, daging, bawang putih dan lain-lain,” kata anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
“Kita sedih karena seharusnya kita sudah berswasembada untuk komoditas pangan strategis seperti ini. Kedaulatan pangan jadi sebuah impian yang makin utopis,” sambungnya.
Baca Juga: Komisi VI Bakal Panggil dan Cek Gudang Bulog terkait Impor Beras