Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Masyarakat Adat Merauke Papua menyetujui pembangunan pelabuhan seluas satu kilometer untuk menunjang program pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.
Masyarakat Adat Merauke setuju setelah menggelar audiensi dengan Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam beserta pejabat setempat, terkait manfaat dari program lumbung pangan nasional.
Baca Juga: Prabowo Jadi Naikkan PPN 12 Persen buat Biayai Program Makan Gratis
1. Masyarakat adat tetap berhak atas tanah ulayat
Kayu hasil penebangan di tanah Ulayat Kaum Saogo Mentawai. Doc. IDN Times Haji Isam mengatakan, kesepakatan itu disetujui dengan catatan masyarakat adat juga berhak atas tanah ulayat. Selain itu, kayu limbahnya akan diberikan kepada masyarakat khusus pemilik ulayat.
“Kesepakatannya mereka setuju dengan program pemerintah, tapi mereka juga berhak atas tanah ulayat mereka serta kayu limbahnya akan diambil oleh masyarakat khusus pemilik ulayat di sana,” kata Haji Isam dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: Mengupas Uji Coba Program Makan Gratis, Apa yang Harus Diperbaiki?
2. Bangun jalan ratusan kilometer untuk dukung sejuta hektare sawah di Merauke
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama usai ditetapkan dalam rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta) Ia mengaku mendukung penuh program Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran mencetak sejuta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan.
Haji Isam sendiri sempat memborong 2.000 unit alat berat dari China. Kini ia berkomitmen membangun infrastruktur mendukung program Prabowo-Gibran.
Ia juga memimpin langsung untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut. Pekerjaan jalan ini dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer ini akan menghubungkan empat distrik yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting. Pembangunan jalan ini selain untuk menunjang proyek cetak sawah sejuta hektare, juga diharapkan bisa menjadi solusi bagi sebagian daerah di Merauke yang masih terisolasi.
“Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden Terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi,” ucapnya.