TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Berisiko Batal Nyagub, Fahri Hamzah: Perlu Introspeksi!

Fahri Hamzah soroti sistem syarat ambang batas dukungan

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah (dok. Gelora)

Intinya Sih...

  • Fahri Hamzah soroti kurangnya dukungan parpol terhadap Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
  • Popularitas Anies tidak berguna dalam sistem syarat batas dukungan kursi DPRD dari parpol.
  • Fahri mendukung penataan sistem pencalonan kepala daerah yang dikaitkan dengan kaderisasi, bukan popularitas.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah menilai Anies Baswedan perlu introspeksi di tengah memanasnya pencalonan jelang Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah saat membahas risiko gagalnya Anies maju di pilkada karena kurangnya dukungan parpol. 

"Nah saya bilang ini perlu introspeksi lah, perlu refleksi. Dan saya sudah bilang juga kan terkait Bung Anies Baswedan itu juga perlu refleksi, perlu introspeksi," katanya saat ditemui di Gelora Media Center, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2024).

Baca Juga: PKS Ungkit Pernah Tawarkan Anies Pakai 'Jas Putih', Tapi Pilih Netral

1. Popularitas Anies tak ada gunanya

Anies Baswedan sambangi markas Pemuda Pancasila DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Fahri menyampaikan, popularitas Anies tak ada gunanya di gelaran pilkada yang menggunakan sistem syarat batas dukungan kursi DPRD dari parpol seperti sekarang ini.

"Karena sistem tiket yang ada sekarang ini itu menyebabkan popularitas itu sebenarnya jadi nggak ada gunanya," tegas dia.

"Karena pada dasarnya itu tiket itulah yang menentukan dan sumber tiket ini kan tidak mempertimbangkan popularitas pada akhirnya gitu. Ada waktunya dipertimbangkan, ada waktunya tidak dipertimbangkan. Kalau dugaan saya dalam kerangka DKI popularitas tidak akan dipertimbangkan," sambung Fahri Hamzah.

Baca Juga: Ketua PKS DKI Balas Pesan Suara Anies, Klarifikasi Deadline 4 Agustus

2. Fahri Hamzah dorong sistem pencalonan ke depan ditata dengan baik

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah saat ditemui di Rumah Pemenangan Prabowo 08, Slipi, Jakarta Barat (11/9/2023) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Fahri mengaku mendukung penataan sistem pencalonan kepala daerah sejak dulu. Salah satu hal yang dipertimbangkan, pencalonan di pilkada harus merupakan kader parpol.

"Kalau saya mengusulkan ke depan itu, pencalonan itu dikaitkan dengan kaderisasi. Jadi bukan dengan popularitas. Sekarang kan menjadi ambigu. Anies Baswedan itu kader siapa, kader partai mana? Akhirnya orang lari ke partainya. Yang dibilang kader internal, kader inti, kader utama, segala macam itu mengalahkan popularitas," ungkapnya.

Baca Juga: Ketua PKS DKI Balas Pesan Suara Anies, Klarifikasi Deadline 4 Agustus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya