TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR Desak Kasus Demurrage Bulog-Bapanas Segera Diusut

DPR dorong tingkatkan produksi beras dalam negeri

Gudang Beras Bulog (Dok. Perum Bulog)

Intinya Sih...

  • DPR mendesak penegak hukum untuk menyelidiki dugaan demurrage impor beras Bulog senilai Rp294,5 miliar.
  • Bambang Purwanto menyoroti proses janggal yang mengakibatkan pemborosan dan menekankan pentingnya meningkatkan produksi beras dalam negeri.
  • Studi Demokrasi Rakyat melaporkan Kepala Bapanas dan Direktur Utama Perum Bulog terkait dugaan mark up impor beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian negara akibat demurrage impor beras senilai Rp294,5 miliar ke KPK.

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto mendorong penegak hukum bergerak cepat untuk menyelidiki dugaan kasus demurrage atau denda impor beras Bulog

Bambang meminta penegak hukum segera menyelidiki kasus demurrage yang angkanya ditaksir sampai Rp294,5 miliar tersebut.

“Sebagai wakil rakyat harus tergerak untuk mendorong aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terkait demurrage impor beras yang sangat mahal tesebut,” kata Bambang dalam keterangannya, Minggu (28/7/2024). 

Baca Juga: Bulog Diminta Kaji Ulang Impor Beras, Khawatir Ditunggangi Mafia

1. Diduga ada kejanggalan

Ilustrasi beras (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Bambang mendorong aparat penegak hukum segera menyelidiki lantaran mencium adanya proses yang janggal. Ia menekankan, terdapat proses yang tidak efisien sehingga menyebabkan terjadinya demurrage Rp 294,5 miliar.

“Impor sudah sering dilakukan kenapa beda, tentu ada yang salah sehingga tidak efisien,” ungkap Bambang.

Baca Juga: Bulog Bantah Isu Mark Up, Ungkap Proses Penawaran Harga Beras Impor

2. Lebih baik meningkatkan produksi beras

Ilustrasi pertanian (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bambang lantas menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini. Ia pun mensinyalir kenaikan harga beras tersebut berkaitan dengan demurrage senilai Rp294,5 miliar yang menyeret Perum Bulog, yang dipimpin Bayu Krisnamurthi.

Menurutnya, ketimbang impor beras, lebih baik mengupayakan meningkatkan produksi beras di dalam negeri.

“Tentu ada hal yang tidak tepat yang mengakibatkan pemborosan. Kemudian nantinya mau dijual berapa (beras), lebih baik genjot produksi beras petani,” imbuh Bambang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya