TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekam Jejak Rano Karno, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta

Rano Karno pernah jadi gubernur Banten gantikan Ratu Atut

Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno maju pada Pilkada Serentak 2024 berpasangan dengan bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Pasangan Pramono-Rano diusung PDI Perjuangan (PDIP).

Rano Karno yang dikenal luas sebagai pemeran Si Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini mulai perjalanan politiknya sebagai Wakil Bupati Tangerang hingga menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Banten.

Selain sebagai kepala daerah, Rano Karno juga pernah menjadi anggota DPR RI. Berikut rekam jejak Rano Karno 'Si Doel' yang lekat dengan budaya Betawinya.

Baca Juga: Cak Lontong dan Pilkada Happy ala Pramono Anung-Rano Karno

1. Profil Rano Karno

Bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta 2007-2012, Fauzi Bowo atau Foke. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Rano Karno lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960. Politikus berusia 63 tahun ini merupakan anak ketiga dari pasangan Soekarno M. Noor dan Lily Istiarti. Ia memiliki lima saudara kandung bernama Rubby Karno, Tino Karno, Santy Karno, Suty Karno, dan M Nurly Karno.

Kedua saudara kandungnya juga memiliki jiwa seni dan berkecimpung sebagai aktor di dunia perfilman Indonesia, yakni Tino Karno dan Suti Karno. Begitu juga sang ayah, Soekarno M. Noor.

Sejak kecil Rano Karno tinggal dan besar di Kemayoran, Jakarta Pusat, membuat Rano setiap pulang sekolah mampir ke Perpustakaan Balai Pustaka untuk membaca berbagai buku. Kegiatan tersebut ia tekuni sejak kecil.

Baca Juga: Pramono Anung dan Rano Karno Temui JK di Kediaman Pribadi, Bahas Apa?

2. Putra Rano Karno tidak terjun ke politik

Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rano Karno menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988, dan mengadopsi dua anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya, Rano pernah menikah dengan Nani Murwanti Soewanto, namun akhirnya bercerai setelah menjalani rumah tangga dua tahun.

Putra Rano Karno, Raka Widyarma, memilih tidak terjun ke politik. Pada 2012, Raka pernah terjerat kasus narkoba dan menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Selasa, 3 Juli 2024.

Dilansir dari kantor berita Antara, Raka yang ditangkap bersama teman wanitanya, Karina Andetia, oleh jajaran Polres Metro Bandara Soekarno Hatta, karena kedapatan memesan lima buah pil ekstasi secara online dari Malaysia pada 6 Maret 2012, dan didakwa pasal berlapis tentang penyalahgunaan narkotika golongan I.

Meskipun pernah terjerat kasus narkoba, Raka dapat membuktikan dirinya bisa produktif dalam perjalanan kariernya. Kini, Raka dipercaya ayahnya mengemban tanggung jawab sebagai CEO Karnos Film. Selain itu, Raka juga memiliki bisnis kedai kopi yang ia promosikan melalui Instagram @raka.widyarma dan @kopi.heima.

Baca Juga: Rano Karno Janji akan Kunjungi Kampung Bayam dan Atasi Masalahnya

3. Pendidikan dan karier Rano Karno

Pramono Anung dan Rano Karno (Instagram.com/@si.rano)

Rano Karno memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Van Lith Jakarta pada 1973. Pada 1976, ia melanjutkan pendidikan di sekolah yang sama dengan jenjang menengah pertama. 

Lulus dari SMP Van Lith, Rano masuk SMA Negeri 6 di Jakarta pada 1979. Sejak ia menyelesaikan wajib belajar selama 12 tahun, ia mengambil kursus Acting Course Hollywood di  Los Angeles untuk meraih cita-citanya.

Setelah menyelesaikan kursusnya di luar negeri, Rano melanjutkan pendidikan program S1 jurusan Ilmu Politik di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN).

Rano Karno memulai kariernya di perfilman sebagai bintang cilik pada 1973. Kariernya semakin menanjak ketika ia menjadi aktor, sutradara, dan direktur utama Karnos Film. Selain memulai kariernya di bidang perfilman, ia juga turun ke politik.

Dikutip dari kantor berita Antara, pada 2008-2013, Rano menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang bersama Ismet Iskandar, namun tidak menyelesaikan masa jabatannya, karena pada 2011, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten 2012-2017, mendampingi Ratu Atut.

Pada 2015, Rano Karno diangkat sebagai gubernur Banten, menggantikan posisi Ratu Atut, lantaran menjadi tersangka kasus suap sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Masa jabatan Rano Karno berakhir pada 2017. 

4. Program kerja Rano Karno sebagai bupati

potret aktor senior sekaligus politikus Rano Karno. (instagram.com/h.ranokarno)

Rano Karno yang dikenal sebagai aktor dan penyanyi terkenal di Indonesia, juga telah menjabat sebagai Bupati Tangerang pada 2008 hingga 2011. Selama masa jabatannya, Rano fokus pada pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu program kerjanya yang paling signifikan adalah meningkatkan aksesibilitas dan kualitas jalan raya di Tangerang. Program ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

Selain itu, Rano Karno juga berfokus pada pengembangan ekonomi lokal dengan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai program dan fasilitas yang disediakan pemerintah.

Baca Juga: Rano Karno Janji Normalisasi Sungai Andai Terpilih Jadi Wagub Jakarta

5. Janji Rano Karno untuk Jakarta

Bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menjelang Pilkada DKI Jakarta, Rano Karno berjanji akan melanjutkan normalisasi sungai untuk mengurangi banjir. Program tersebut akan ia laksanakan jika terpilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

"Daerah area sungai yang disebut DAS, itu adalah pusat dan juga kabupaten, kota, dan provinsi. Gak bisa kita full," ujarnya.

Rano Karno juga menilai pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di utara Jakarta diperlukan, jika penurunan muka tanah di Jakarta terus terjadi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya