TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenag Alokasikan Rp7,25 T untuk Dongkrak Kesejahteraan Guru Madrasah

Guru madrasah tetap fokus jalankan tugas profetik

Sumber Foto: Siaran Pers Kemenag

Intinya Sih...

  • Kemenag siapkan anggaran sebesar Rp7,25 triliun untuk meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraan di madrasah.
  • Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam alokasikan sebagian besar anggaran untuk tunjangan guru dan tenaga kependidikan.
  • Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran dan kesejahteraan guru madrasah.

Jakarta, IDN Times - Peningkatan kualitas guru dan kesejahteraannya merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama di madrasah. Guru madrasah sebagai komponen utama sumber daya manusia membutuhkan perhatian lebih agar dapat berkontribusi maksimal dalam pendidikan siswa. 

Untuk mendukung hal ini, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,25 triliun, sebagian besar untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui berbagai tunjangan.

Baca Juga: BRIN: Ada 80 Ribu Calon Peneliti Muda dari Madrasah

1. Dirjen Pendidikan Islam minta guru madrasah agar tetap fokus jalankan tugas profetik

Sumber Foto: Siaran Pers Kemenag

Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan pentingnya kesejahteraan guru dalam mendorong kreativitas dan inovasi mereka, tetapi ia juga mengingatkan agar guru madrasah realistis dalam memperjuangkan kesejahteraan tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam yang diajarkan.

"Sekiranya harapan kesejahteraan masih belum maksimal karena banyaknya faktor yang tidak mendukung, kami minta guru madrasah tetap mengembangkan diri dengan baik dan fokus menjalankan tugas-tugas profetik. Apalagi tugas dan fungsi guru itu di bawah nabi," jelasnya saat membuka Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 dengan tema "Mewujudkan Guru Bermutu dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Selasa (25/9/2024).

"Bagi guru madrasah yang memiliki keahlian lain seperti khatib, penceramah, MC, qari dan lainnya, agar tetap dijalani tanpa meninggalkan tugas pokok sebagai guru. Hal ini penting selain untuk berkhidmah kepada masyarakat, juga mendapatkan tambahan kesejahteraan," tambah Abu Rokhmad.

2. Tujuan Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024

Sumber Foto: Siaran Pers Kemenag

Simposium tersebut bertujuan memberikan pemahaman profesional kepada para guru serta menyediakan berbagai sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan kesejahteraan mereka. Acara ini juga menjadi wadah bagi guru untuk berbagi ide dan memperkuat sinergi antar komunitas pendidik madrasah. 

"Pertemuan ini sangat penting untuk samakan persepsi karena guru madrasah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan mutu dan kesejahteraan. Bapak/ibu semua bisa bertukar pikiran memberikan masukan kepada semua pihak. Sebagai penegasan di forum ini bahwa setiap hari kami memikirkan dan memecahkan berbagai persoalan guru madrasah agar mutu dan kesejahteraan terus meningkat," ungkapnya, dilansir dari siaran pers Kemenag.

3. Kemenag terus berupaya tingkatkan kesejahteraan guru madrasah

Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar (Dok. Kemenag RI)

Hal yang sama disampaikan Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama, Thobib Al Asyhar. Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Agama, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru madrasah. Hal ini tercermin dalam alokasi anggaran 2025 yang disediakan untuk Direktorat GTK Madrasah. 

Dari total anggaran sebesar Rp7,25 triliun, sebagian besar dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, seperti Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Insentif, Tunjangan Khusus, dan BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami sepenuhnya bekerja untuk kesejahteraan dan peningkatan kompetensi guru. Dari total anggaran yang dimiliki, kurang dari 2 persen untuk manajemen dan peningkatan kompetensi guru. Selebihnya untuk kesejahteraan guru madrasah,” pungkasnya, dilansir dari siaran pers Kemenag.

4. Acara ini turut menghadirkan perwakilan dari berbagai organisasi guru

ilustrasi guru (freepik.com/KamranAydinov)

Simposium Nasional dan Rembuk Guru 2024 diselenggarakan pada 24 - 25 September 2024 di Jakarta. Acara tersebut turut dihadiri dari perwakilan berbagai organisasi guru, antara lain Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Naasional (Pokjawasnas), Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGSI), Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGM Indonesia).

Terdapat berbagai perwakilan lainnya juga yang hadir di acara Simposium Nasional dan Rembuk seperti Guru Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Asosiasi Guru Madrasah Indonesia (AGMI), Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI), Forum Pendidik Madrash Inklusif (FPMI), Perkumpulan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Penyuluh Antikorupsi GTK Madrasah (FPAKSI GTKM), Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Berbagi (GTKM Berbagi), dan Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya