TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deretan Peristiwa Penolakan Warga Jakarta Terhadap Ridwan Kamil

Beberapa warga Jakarta tolak RK

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Tata Firza)

Intinya Sih...

  • Warga Jakarta menolak Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta
  • Ridwan Kamil sulit bertemu dengan The Jakmania, serta mengalami perselisihan dengan anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR)
  • Video viral menunjukkan warga meneriakkan ajakan untuk golput daripada memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada 27 November 2024

Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil mengalami penolakan oleh sejumlah warga Jakarta di beberapa tempat.

Penolakan tersebut bukan menjadi yang pertama bagi Ridwan Kamil. Ia telah mengalami penolakan serupa dalam dua periode saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Berikut rekam jejak penolakan dari warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil.

1. Ridwan Kamil alami penolakan dari The Jakmania

Jakmania ramaikan latihan Persija di Sawangan, Rabu (6/3/2024). (IDN Times/Tino)

Ridwan Kamil atau kerap disapa kang Emil mengaku bahwa dirinya sulit bertemu dengan Fans Persija Jakarta yaitu The Jakmania

Terkait penolakan dari The Jakmania, ia menegaskan bahwa sudah berkali-kali memberikan pernyataan kalau dirinya terpilih sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil akan mencintai Jakmania.

Namun, apabila pihak dari The Jakmania belum bisa menerima dirinya, ia pun memaklumi hal tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa sebagai orang baru, ia masih memiliki pengetahuan yang terbatas, sehingga perlu memperbanyak jalin silaturahmi untuk memahami harapan dan aspirasi masyarakat.

"Saya sudah statement berkali-kali, saya kalau terpilih akan mencintai (Jakmania), tapi kalau belum dari sananya (Jakmania) ada keluangan waktu dari faktor psikologis saya paham," kata Emil, Kamis (5/9/2024).

Baca Juga: Viral Warga Tolak Ridwan Kamil, Jubir RIDO: Sangat Biasa Sekali

2. Ridwan Kamil alami penolakan di Bamus Betawi

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024 Ridwan Kamil saat menghadiri acara deklarasi selayang pandang bersama Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) malam.

Pada pertemuan tersebut, sejumlah warga yang mengaku berasal dari anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) sempat berselisih saat Ridwan Kamil sudah berada di dalam Kantor Bamus Betawi.

“Gue orang Betawi asli, Bamus nggak pernah izin kalau bikin acara apa-apa. Gue lahir di mari dari zaman kakek gue dulu,” teriak salah seorang yang adu mulut itu.

"Dia orang Betawi bukan?” teriak lainnya.

Saat terjadi perselisihan, beberapa jajaran dari Bamus Betawi mengajak sejumlah anggota FBR yang berselisih untuk mediasi. Setelah melakukan mediasi yang cukup panas, mereka akhirnya memutuskan untuk pergi.

Baca Juga: Muncul Penolakan Ridwan Kamil di Jakarta, JK: Itulah Pilkada

3. Penolakan juga terjadi di Acara Mbah Priok

(Dok. IDN Times)

Penolakan terhadap Ridwan Kamil tidak hanya terjadi di pertemuan Bamus Betawi tetapi juga terjadi di Acara Mbah Priok.

Saat itu Emil memenuhi undangan Kholifah untuk berziarah ke makam Mbah Priok pada Minggu, 1 September 2024, dan menyampaikan pesan di atas podium.

Di sisi lain, terdapat sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan warga meneriakkan ajakan untuk golput daripada memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada 27 November 2024. Bahkan warga juga menyoraki Ridwan Kamil untuk segera pulang.

"Pulang-pulang woy! Pulang-pulang, golput aja golput!" teriak warga di video tersebut. 

Sementara itu, sejumlah netizen yang menyaksikan video Ridwal Kamil di acara Mbah Priok juga merasa kecewa dan mempertanyakan mengapa mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memanfaatkan acara tersebut untuk tujuan politik.

"Haul Mbah Priok itu acara religius. Kenapa pula ditumpangi kandidat politik?" tanya seorang warganet di platform X dan dikutip Selasa (10/09/2024).

Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Penolakan, Sahroni: Like and Dislike Itu Wajar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya