TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Siswa SMA Jakarta Gagas Bayuwana untuk Bebaskan Sekolah dari Polusi

Siswa memanfaatkan lumut untuk menyaring polusi udara

Sumber Foto: Bayuwana

Intinya Sih...

  • Enam pelajar SMA Jakarta gagas proyek Bayuwana untuk meningkatkan kualitas udara di lingkungan sekolah dengan dekorasi lumut.
  • Proyek didukung oleh Beasiswa Indonesia Maju dan Pusat Prestasi Nasional, bertujuan menciptakan ruang belajar yang lebih sehat.
  • Penelitian ilmiah menunjukkan lumut mampu menyaring polusi udara secara signifikan di dalam ruangan, memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di ruang belajar.

Jakarta, IDN Times - Enam siswa SMA di Jakarta menggagas sebuah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di lingkungan sekolah, melalui penggunaan dekorasi lumut. Proyek tersebut diberi nama Bayuwana.

Dalam proyek ini, siswa memanfaatkan lumut untuk menyaring polusi udara, sehingga bisa menciptakan ruang belajar yang lebih sehat dan lingkungan sekolah yang bebas dari polusi. Dengan kualitas udara yang lebih baik, maka dapat membantu para siswa dalam menjalani proses belajar mengajar dengan lebih efektif.

Diharapkan, proyek yang didukung oleh Beasiswa Indonesia Maju dan Pusat Prestasi Nasional ini, dapat memberikan solusi inovatif terhadap masalah polusi udara yang tinggi di Jakarta. 

Salah satu penggagas proyek Bayuwana, yakni Teges Nripendra Prawiradilaga, mengatakan kualitas udara yang bersih sangat penting untuk mendukung generasi muda Indonesia yang cerdas dan sehat, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. 

“Dengan menggunakan dekorasi lumut, kami memberikan solusi praktis untuk menciptakan udara yang lebih bersih di lingkungan mereka, dengan harapan dapat membantu mereka dalam proses belajar dan yang pasti berdampak pada peningkatan kesehatan mereka,” papar Teges, siswa SMAN 47 Jakarta.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Luncurkan BBM Rendah Sulfur untuk Atasi Polusi Udara

1. Dekorasi lumut dipasang di SDN 01 Cipete Selatan

Sumber Foto: Bayuwana

Sebagai bagian dari proyek Bayuwana, sebuah workshop diadakan di SDN 01 Cipete Selatan, Jakarta, dimana para siswa SD berpartisipasi dalam pembuatan dekorasi lumut hidup. Dalam workshop ini, mereka diajari cara membuat dan memasang dekorasi lumut di ruang kelas mereka. Dekorasi tersebut tidak hanya menjadi elemen estetika, tetapi juga berfungsi sebagai penyaring polusi udara yang ada di dalam ruangan, sehingga udara di kelas menjadi lebih bersih.

Workshop ini diikuti dengan pemasangan lima dekorasi lumut di kelas-kelas SDN 01 Cipete Selatan, yang langsung memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di ruang belajar. Diharapkan, melalui proyek percontohan ini, sekolah-sekolah lain juga tertarik untuk menerapkan solusi serupa guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan bebas polusi.

2. Lumut mampu mengurangi polutan udara secara signifikan

Sumber Foto: Bayuwana

Proyek Bayuwana didukung oleh berbagai penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaat lumut dalam menyaring polusi udara. Menurut Claramonika Cantika Najla, salah satu siswa penggagas proyek, penelitian dari Gyeongnam National University of Science and Technology mengungkapkan bahwa lumut mampu mengurangi polutan udara secara signifikan di dalam ruangan. 

“Dekorasi lumut adalah langkah inovatif yang kami ambil untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat. Kami senang melihat antusiasme para siswa dalam mengikuti kegiatan ini, dan berharap ini dapat menjadi inspirasi untuk lebih banyak sekolah dan komunitas,” tutur Claramonika dari SMA 28 Jakarta.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa lumut memiliki kemampuan untuk menyerap polutan seperti karbon monoksida dan zat berbahaya lainnya. Dengan menggunakan enam plate lumut berukuran A4, dapat mengurangi hingga 41 persen karbon monoksida dan polutan lainnya.

3. Sebagai edukasi untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya polusi udara

Sumber Foto: Bayuwana

Selain fokus pada pembuatan dekorasi lumut, Bayuwana juga menyelenggarakan penyuluhan tentang pentingnya melindungi diri dari polusi udara. Penyuluhan ini didukung oleh Apotek Roxy, yang juga menyediakan alat Quantum Magnetic Resonance Analyzer untuk memeriksa kondisi kesehatan para peserta.

Dalam kegiatan ini, para siswa mendapatkan informasi penting tentang apa itu polusi udara, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, dan cara-cara melindungi diri dari paparan polusi.

Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para siswa akan bahaya polusi udara, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan preventif dalam melindungi diri dan lingkungan mereka. Dengan demikian, proyek Bayuwana tidak hanya berfokus pada solusi praktis seperti dekorasi lumut, tetapi juga memberikan edukasi yang bermanfaat untuk jangka panjang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya