TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenko PMK: Judi Online Tantangan Digital Indonesia

Maraknya judi online mengancam jiwa nasionalisme anak muda

Rapat Koordinasi Daerah di Provinsi Sulawesi Utara dengan tema "Pembudayaan Pancasila dalam Rangka Mendukung Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa" di Manado. (Dok. Kemenko PMK)

Intinya Sih...

  • Judi online mengancam karakter bangsa Indonesia, seperti integritas, etos kerja, dan gotong royong.
  • Teknologi digital juga membawa ancaman ideologi transnasional lewat kecerdasan buatan yang dapat menyebarkan ideologi berbahaya.

Jakarta, IDN Times - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito, menyebut tantangan digital Indonesia saat ini adalah judi online.

Dia menilai, judi online yang marak di Indonesia mengikis karakter bangsa, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong.

"Tantangan teknologi digital salah satunya judi online yang marak di Indonesia akan mengikis karakter Indonesia," kata Warsito dikutip dari siaran pers, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga: Polisi Tangkap Pemuda Sumbar Diduga Kelola 3 Situs Judi Online Kamboja

1. Warisan pejuang integritas, etos kerja, dan Gotong Royong

Ilustrasi para pejuang kemerdekaan dalam merayaan HUT RI ke-79. Ilustrasi IDN Times

Dalam rapat koordinasi daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang mengusung tema 'Pembudayaan Pancasila dalam Rangka Mendukung Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa di Manado, pada Selasa (24/9/2024), Warsito semula mengatakan, perjuangan bangsa Indonesia telah mengajarkan kita pada integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Nilai-nilai tersebut, kata dia, merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang sudah diwariskan dari para pahlawan.

"Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia membuktikan bahwa nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong sejatinya telah melekat pada kita sebagai warisan pejuang. Ini akan selalu menjadi karakter bangsa kita," kata Warsito.

Baca Juga: Kemenko PMK: Prinsip Pembangunan IKN Indonesia Sentris

2. Teknologi canggih bisa sebarkan ide bahaya

ilustrasi iklan judi online (unsplash.com/SLNC)

Warsito juga menyoroti ancaman ideologi transnasional lewat teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan.

Menurut dia, teknologi canggih seperti kecerdasan buatan bisa digunakan untuk menyebarkan ideologi-ideologi yang berbahaya.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk lebih waspada dan terus memperkuat fondasi bangsa agar tidak runtuh dengan kehadiran teknologi ini.

Tak dapat dipungkiri, kata dia, judi online juga dulunya dianggap sebagai aktivitas orang dewasa, tetapi kini menjadi kebiasaan bahkan hobi di generasi muda. Hal ini pun dinilainya menjadi ancaman bangsa.

Baca Juga: Prabowo di Hadapan Buruh: Saya Ekonomi Pancasila, Bukan Kapitalis

3. Pentingnya pembudayaan ekonomi Pancasila sebagai langkah penguatan bangsa

Lambang garuda pancasila (unsplash.com/Mufid Majnun)

Sementara itu, Ketua II Tim Ahli Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental yang juga Staf Khusus Presiden, Arif Budimanta, menyoroti pentingnya pembudayaan ekonomi Pancasila sebagai langkah penguatan jati diri bangsa.

"Sistem ekonomi Indonesia adalah ekonomi yang berlandaskan pancasila, bukan sosialisme, kapitalisme atau neo-liberal," ujar Arif.

Arif menegaskan, ekonomi Pancasila menekankan pada gotong-royong, di mana para pelaku ekonomi besar tidak hanya mengejar keuntungan pribadi, tetapi juga turut memperhatikan kesejahteraan pelaku ekonomi kecil.

"Pembudayaan ekonomi Pancasila sekaligus dapat menguatkan identitas dan karakter bangsa dilakukan melalui tiga tahap, membangun struktur, pembudayaan cara kerja, dan mengukur hasilnya," ucap Arif.

Baca Juga: Menko PMK Tutup PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Sumut Sport Center

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya