TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Tri Suswati, Istri Kapolri yang Hobi Menyelam

Tri justru tak bisa berenang, lucu ya

IDN Times/Vanny El Rahman

Jakarta, IDN Times - Tak hanya dikenal sebagai istri dari Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian, Tri Suswati juga terkenal sebagai sosok perempuan yang memiliki hobi menyelam. Dari kecintaannya pada dunia bawah laut, Tri bersama anggota Bhayangkari lainnya mendirikan organisasi Wanita Selam Indonesia (WASI).

Istri orang nomor satu di Kepolisian ini berharap agar semakin banyak masyarakat Indonesia, yang sadar akan keindahan flora dan fauna di bawah laut ciptaan Tuhan untuk Indonesia, termasuk perempuan.

“Bawah laut menyajikan keindahan yang tidak kita lihat sehari-hari, apalagi laut Indonesia. Perempuan juga gak usah takut sama Matahari untuk menyelam, kan itu di dalam laut, bukan di atas laut. Terus kita bisa juga pakai topi sebelum menyelam, bisa juga pakai sunblock dan lainnya,” kata Tri usai dilantik sebagai Ketua WASI 2018-2020 di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/3) lalu.

1. Tri sempat mengalami fobia berenang dan menyelam di laut

IDN Times/Vanny El Rahman

Kali pertama Tri jatuh cinta pada diving, saat ia mendampingi suaminya menjabat sebagai Kepala Daerah Kepolisian Papua 2012-2014. Di balik kecintaannya terhadap bahari Indonesia, rupanya dia sempat takut untuk berenang atau fobia terhadap air.

“Pertama kali saya jatuh cinta terhadap air saat mendampingi suami dua tahun di Papua. Tadinya saya takut dengan air dengan kedalaman, tapi sekarang sudah biasa. Menyelam, mengambil foto, bermain bersama, banyak hal yang bisa kita lakukan (saat menyelam),” ungkap dia.

Salah satu pengalaman berharga yang dialami wanita yang tidak bisa berenang itu, saat ia mengamati Hiu dari dekat. “Saya lihat Hiu dekat di depan saya langsung. Makanya sebetulnya ikan itu tidak mengganggu kita,” ungkap dia.

Baca juga: Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan Pempek

2. Tri ingin mendorong potensi ekonomi Indonesia

IDN Times/Vanny El Rahman

Melalui organisasi yang dipimpin, ibu dari tiga anak ini berharap WASI bersama komunitas menyelam lainnya mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian bangsa.

Sebab, Tri menilai, negara belum optimal mendorong wisata bahari, khususnya kegiatan menyelam. Dia juga melihat dunia bawah air Indonesia justru lebih dominan dimanfaatkan pihak asing.

"Kita adakan WASI ini supaya komunitas-komunitas yang ada di Indonesia ini nanti bersatu di bawah WASI, bergabung melakukan hal berguna bagi kepentingan kelautan Indonesia. Pengelolaan pariwisata bahari ini banyak dilakukan oleh operator asing, karena apa? Mungkin saya tidak punya datanya, tapi yang kita lihat mereka mempunyai karakter yang sangat ulet dalam melakukan marketing,” kata dia.

3. Menjadikan WASI sebagai motor gerakan sosial

IDN Times/Vanny El Rahman

Bak pepatah sambil menyelam minum air, Tri pun berharap WASI bersama komunitas menyelam lainnya dapat bergerak di bidang sosial bersama warga di sekitar lokasi diving.

"Selain itu kegiatan-kegiatan sosial yang juga menyangkut masyarakat dengan laut ini juga akan kami lakukan. Kemudian, kegiatan-kegiatan kebersihan laut, kegiatan terumbu karang itu sudah menjadi kegiatan rutin yang akan kita lakukan di komunitas yang ada di Indonesia," kata Tri.

Baca juga: Muslihah, Perempuan Baja di Pelosok Jawa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya