TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

15 Tahun Ditahan di Yordania, TKI Asal Lampung Akhirnya Diselamatkan

Bermula dari surat anaknya kepada Presiden Jokowi

Dok. IDN Times

Jakarta, IDN - Sarisih, 42 tahun, akhirnya bisa bernafas lega setelah dirinya terbebas dari majikannya yang telah menahannya hampir selama 15 tahun di Amman, Yordania.

"Sejak dulu saya ingin pulang tapi ditahan majikan," kata Sarisih di penampungan KBRI Amman seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/7).

Sarisih berangkat ke Yordaina pada 2003 sebelum akhirnya ia ditahan majikannya. Lantas bagaimana TKI asal Lampung ini kemudian bisa ditemukan? Berikut kronologisnya:

Baca Juga: Cerita Warga Saudi Bebaskan TKI dari Ancaman Hukuman Mati

1. Sarisih pergi ke Amman pada 2003

kemlu.go.id

Sarisih mengatakan dirinya pergi ke Amman untuk mencari kerja pada 2003 lalu. Saat itu ia diterima oleh seorang majikan yang tinggal di daerah Swefieh, sekitaran Amman.

Di sana ia mendapat gaji sebesar 100 dolar Amerika Serikat per bulan. Namun majikannya tak pernah membuatkannya izin tinggal. Ia juga tidak diperbolehkan menghubungi KBRI. Karena itu, sejak tiba di Yordaina, Sarisih tidak pernah mengontak orang KBRI karena diancam majikannya.

2. 15 tahun ditahan majikan di Yordania

Dok. IDN Times

Kepergian Sarisih ke Amman menjadi teka-teki bagi keluarganya. Sebab setelah sampai di Amman, Sarisih tak pernah lagi pulang. Hingga akhirnya Ferdina Nur Fitria, putri Sarisih yang kini berusia 21 tahun, meminta bantuan pemerintah untuk mencari ibunya. 

Permintaan tersebut ia sampaikan dalam selembar surat yang kemudian sampai ke Presiden Joko Widodo dan instansi terkait.

"Saya mohon, bantu ibu saya. Bantu saya Pak Jokowi untuk memulangkan ibu saya, bukankah ibu warga Indonesia?" demikian tulis Fitria dalam suratnya.

3. Pemerintah pun bergerak mencari Sarisih

setkab.go.id

Laporan kehilangan itu kemudian diteruskan ke KBRI Amman. Pencarian terhadap Sarisih pun dimulai. Namun, karena informasi tentang Sarisih sangat minim, petugas sempat kesulitan melacak keberadaannya.

"Tim Perlindungan WNI KBRI Amman akan melakukan semua upaya untuk menelusuri keberadaan Ibu Sarisih," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania Andy Rachmianto.

Usaha mereka tak sia-sia. Mereka mendapat informasi awal tentang keberadaan Sarisih di Kota Aqaba, sekitar 450 kilometer dari Amman. Namun jejak Sarisih baru bisa terendus pada minggu ketiga Juli 2018, saat petugas berhasil menemukan kediaman majikan Sarisih di Swafieh.

Baca Juga: Tragis, TKI di Korsel Tewas Tercebur Air Rendaman Besi Panas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya