TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengalaman 3 Jam Melongok IKN yang Bakal Jadi Lokasi HUT ke-79 RI

Pemimpin media massa ke IKN menggunakan Super Hercules

Istana Negara di IKN, Rabu (7/8/2024). (Umi Kalsum/IDN Times)

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi dan influencer kunjungi IKN, terekspose secara luas di media sosial
  • Pemimpin media massa menggunakan Super Hercules C-130J untuk berkunjung ke IKN
  • Pembangunan IKN dibatasi aksesnya, intensitas pembangunan meningkat pesat sejak Juli 2024

Jakarta, IDN Times - Foto-foto kunjungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan puluhan influencer berseliweran di media massa dan timeline media sosial saat mereka berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dua pekan lalu. Ada yang berpose di depan pesawat, jembatan Pulau Balang, hingga Istana Garuda. Ini pertama kalinya pembangunan IKN terekspose secara luas.

Kunjungan influencer ini hanya selisih 10 hari dari rombongan pemimpin media massa yang kemudian mendapat kesempatan menginjakkan kaki di calon ibu kota negara itu.

Bedanya, kalau influencer didampingi Presiden Jokowi langsung bahkan diajak mengaspal menjajal tol baru menuju IKN, pemimpin media massa hanya didampingi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong.

Pesawat yang ditumpangi pun tak sama. Influencer menggunakan pesawat VIP TNI AU Boeing 737, sedangkan pemimpin media menumpang Hercules keluaran terbaru yang menjadi alutsista TNI AU sejak Mei 2024, yakni Super Hercules C-130J.

Pada Rabu pagi pukul 07.00 WIB, rombongan pemimpin media sudah berkumpul di Ruang Nakula, Lanud Halim Perdanakusumah. Tepat pukul 08.00 WIB, rombongan menaiki Super Hercules C-130J. Pesawat pengangkut logistik ini cukup luas, terdapat sekitar 80 troop seat bertali merah yang langsung terisi penuh.

Troop seat ini menggantung di sisi kiri kanan pesawat dan dua baris di bagian tengah. Ada empat baris, dua baris (masing-masing 20 seat) saling berhadapan. Beruntung untuk posisi depan dan tengah masih ada jarak cukup lumayan untuk menggerakkan kaki. Tidak seperti penumpang baris belakang yang harus beradu dengkul.

Perjalanan memakan waktu hampir 2,5 jam. Sekira pukul 12.00 Wita (Jakarta dan Balikpapan selisih waktu satu jam), rombongan tiba di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kaltim. Hujan deras dan angin kencang langsung menyambut kedatangan kami. Satu per satu kami dituntun menuju bus. Hujan saat itu membuat jarak pandang terbatas, belum lagi angin kencang yang sewaktu-waktu bisa membalikkan posisi payung sehingga membuat badan basah kuyup. Ini sempat terjadi pada beberapa anggota rombongan.

Tidak ada waktu istirahat, kami hanya diberi waktu sekitar 10 menit untuk ke toilet, sebelum langsung menuju mobil yang sudah dipersiapkan, Toyota Hiace, yang bisa memuat 8-9 orang. Dikawal voorijder, perlahan-lahan rombongan menembus hujan menuju IKN.

Baca Juga: Jokowi: Pembangunan IKN Baru 20 Persen, Selesai 15 Tahun Kemudian

1. Tiga jam melalui jalan berkelok dan naik turun

Troop seat di Super Hercules C-130J milik TNI AU. (IDN Times/Umi Kalsum)

Menuju IKN di Penajam Paser Utara saat hujan deras, bukan perkara mudah. Di tol Balikpapan-Samarinda, rombongan harus menahan kecepatan karena jarak pandang yang terbatas. Meskipun begitu, rombongan berhasil melalui jalur ini sekira 30 menit sejak pintu masuk di Gerbang Manggar hingga pintu ke luar di Gerbang Tol Samboja.

Perjalanan selanjutnya menembus jalur Samboja-Sepaku. Pengemudi juga tidak bisa memacu kendaraan secara maksimal karena jalur yang sempit. Jalur ini hanya bisa memuat dua kendaraan, satu di lajur kiri dan satu di lajur kanan. Belum lagi jalan yang selama lebih dua jam berkelok-kelok dan naik turun. Saya terus terang tidak menghitung berapa kelokan dan jalan yang turun dan menanjak, namun jumlahnya cukup banyak.

Saat hujan, pengemudi yang melewati jalur ini harus lihai, selain licin akibat hujan, tidak sedikit kendaraan proyek berbadan besar yang hilir mudik. Satu dua kendaraan dari arah berlawanan terlihat terperosok bahkan sampai terguling. 

"Memang harus hati-hati di jalur sini, paling gak driver-nya memang sudah mengenal daerah atau jalur-jalurnya," kata Aulia, LO yang mendampingi rombongan. 

Jalur Samboja-Sepaku ditempuh hampir 2,5 jam. Sepaku merupakan sebuah kecamatan di mana lokasi IKN berada. Sekitar dua kilometer sebelum titik calon ibu kota baru ini, terdapat beberapa hotel dan pasar yang lumayan ramai.

"Biasanya di sini selalu macet, bisa gak bergerak, apalagi kalau ada rombongan dari Jakarta," kata Agus, driver rombongan. 

Baca Juga: Wow! Anggaran Perayaan HUT RI di IKN Tembus Rp87 Miliar

2. Pembangunan IKN tahap satu sudah kelar

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Insfrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga di IKN. (IDN Times/Umi Kalsum)

Setelah tiga jam, rombongan akhirnya tiba di hunian pekerja konstruksi. Kawasan ini lumayan lengkap, terdapat anjungan tunai mandiri (ATM) dua bank BUMN, sebuah masjid kecil, dan tempat berkumpul. Hujan belum reda meski sudah tidak sederas sebelumnya. Rombongan menuju ruang berkumpul yang sudah disulap menjadi tempat dialog dan ruang makan.

Usai makan dan beristirahat, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilega, Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw lalu menjelaskan update pembangunan IKN.

Danis mengakui, sejak awal Juli 2024, eksplosure terkait pembangunan IKN memang sangat dibatasi, siapa yang berkunjung pun tidak bisa sembarangan. Namun ia menepis melarang peliputan di IKN, pembatasan semata-mata terkait faktor keamanan. Sebab sejak awal Juli intensitas pembangunan di kawasan IKN memang meningkat pesat. 

"Kami ada 100 paket  pekerjaan, ada 27 ribu pekerja, ada ribuan kendaraan yang ke luar masuk, dan masyarakat umum dan, sampai ada yang kecelakaan," katanya.

Dengan mempertimbangkan faktor keamanan agar kejadian serupa tidak terulang, otoritas IKN memperketat masyarakat umum berkunjung untuk sekadar melihat atau piknik di kawasan.

"Kami tidak melarang, tapi mengarahkan pada titik-titik tertentu, terbatas, tidak tertutup banget. Kami mengecek dalam rangka sistem safety concern," ujar Danis saat pimpinan media mempertanyakan ruang gerak peliputan yang sangat terbatas di IKN selama ini.

Menurutnya, total luas IKN saat ini 322.429 hektare (ha), terdiri dari daratan seluas 252.660 ha dan perairan seluas 69.769 ha. Pembangunan IKN, kata Danis, dilakukan dalam lima tahap, sejak 2022 hingga 2045.

"Tahap pertama 2022-2024, dan sekarang sudah selesai," kata dia.

Pembangunan tahap 1 ini, kata dia, terdiri dari infrastruktur dasar, seperti penyediaan air minum, ketenagalistrikan, TIK, pengelolaan persampahan dan air limbah. Selanjutnya pembangunan sarana utama, seperti Istana Kepresidenan yang hingga 7 Agustus 2024 sudah 90 persen dari target, perkantoran, dan perumahan. Selanjutnya, pemindahan ASN, termasuk TNI dan Polri.

"Untuk menampung ASN, dari 47 tower perumahan yang akan dibangun, sebanyak 12 tower saat ini sudah bisa ditempati," kata Danis.

Di tahap satu, dilakukan juga inisiasi sektor-sektor ekonomi prioritas. Satgas IKN juga sedang merampungkan beberapa fasilitas lain, seperti Jembatan Pulau Balang Bentang Panjang, jalur Bawah laut dan dermaga logistik, serta bandara.

Terkait Istana Kepresidenan yang akan digunakan untuk upacara HUT ke-79 RI, Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto menyampaikan apreasi karena dibangun oleh anak bangsa, bukan peninggalan kolonial seperti yang saat ini ada di Jakarta.

"Kita harus bangga, ini mahakarya anak bangsa," ujar dia.

Soal pembangunan yang dikritik terkesan terburu-buru mengejar HUT RI dan berakhirnya masa jabatan Jokowi, Danis menepis. Menurut dia, pembangunan Istana Kepresidenan sudah sesuai target dalam tahap pertama pembangunan. 

"Tidak dikebut, kami betul-betul jalan sesuai tahapan pekerjaan, tidak ada yang diburu-buru. Ada 5 tahap pengerjaan. Kalau 100 persen sudah, ya, kami sebut 100 persen, kalau belum, ya, belum," ujar dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kukuhkan Paskibraka 2024 di IKN!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya