TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas: Pekan Ini, Jateng dan Bali Sumbang Kasus COVID-19 Tertinggi

Ini lima daerah dengan penambahan kasus tertinggi

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan minggu ini terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang kasus baru virus corona terbanyak secara nasional. Kelima provinsi itu adalah Jawa Tengah, Bali, Papua Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat.

"Pada minggu ini kenaikan kasus COVID-19 disumbangkan oleh Jawa Tengah dan Bali, yang sempat selama dua minggu keluar dari lima besar kasus tertinggi, dengan kenaikan masing-masing sebesar 5.143 dan 1.904 kasus," ujar Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (17/8/2021).

"Disusul oleh Papua Barat dengan penambahan 667 kasus, Kalimantan Tengah 553 kasus dan Sulawesi Barat 295 kasus," lanjutnya.

Baca Juga: RI Urutan 13 Kasus COVID Terbanyak di Dunia, Kematian Harian Nomor 1

1. Lima provinsi yang kenaikan kasus masih tinggi selama enam pekan

Petugas mengecek proses swab test yang baru dilakukan dari seorang tenaga medis. IDN Times/Candra Irawan

Wiku menyebut selama empat minggu terakhir ini kasus COVID-19 secara nasional mengalami penurunan. Kendati demikian, masih ada beberapa provinsi yang kenaikan kasusnya masih tinggi.

"Selama enam minggu terakhir, terdapat lima provinsi yang lebih dari satu kali menjadi salah satu penyumbang tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional. Lima provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Bali, Sumatra Utara, NTT, dan Kalimantan Selatan," jelas Wiku.

2. Pemerintah daerah diminta lebih cermat amati kenaikan kasus sedini mungkin

Warga berjaga di salah satu jalan akses menuju kawasan RW 04 Kampung Sambongpari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Melihat masih adanya kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah provinsi, Wiku meminta pemerintah daerah lebih cermat lagi mengamati kenaikan kasus sedini mungkin. Hal itu agar lonjakan kasus dapat diantisipasi.

"Diperlukan pula usaha lebih dari pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan yang serasi dengan situasi kondisi dan tantangan di daerahnya," terangnya.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya