TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepertiga Jemaah Haji 2023 Kategori Lansia, Tertua Usia 105 Tahun

Kemenag usung tema Haji Ramah Lansia di 2023

Penyerahan gelang identitas jemaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur (IDN Times/Ilman Nafian)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama memberangkatkan 221.000 jemaah pada musim haji 2023 ini. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, jumlah tersebut merupakan kuota normal setelah tiga tahun Pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji dalam kuota normal.

Dari jumlah tersebut, sepertiga atau sekitar 67 ribu di antaranya merupakan jemaah kategori lansia (lanjut usia). Karena besarnya jumlah jemaah lansia, Kementerian Agama Yaqut Cholil Qaumas mengusung tema "Haji Ramah Lansia" pada tahun ini.

Baca Juga: Keppres Sudah Disetujui, Jemaah Bisa Lunasi Biaya Haji Mulai 10 April

Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Berangkat 24 Mei 2023

1. Jemaah haji Indonesia tertua berusia 105 tahun

Ilustrasi Jamaah Haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Hilman mengatakan, pada tahun ini jemaah haji Indonesia tertua berusia 105 tahun. Jemaah yang masuk kategori lansia, juga akan melakoni verifikasi dan diberikan catatan dalam keberangkatannya.

"Ada beberapa (berusia sangat sepuh). Ini nanti yang sudah sepuh, usai verifikasi akan ada cek kesehatan nanti akan kami mendapatkan input bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, bisa berangkat dengan syarat tertentu, atau tidak layak berangkat. Itu nanti Kemenkes dengan dokter (yang menentukan)," ujar Hilman saat membuka pelaksanaaan Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Jumat (7/4/2023) malam.

2. Alasan tema haji ramah lansia

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief (Dok. Kemenag)

Hilman mengatakan, tema Haji Ramah Lansia diangkat Kemenag karena ingin memberikan kemudahan untuk jemaah lansia.

"Kalau misalnya orang sudah tahu keterbatasan fisik tenaganya karena usia, janganlah pembimbing ngajak terus jalan misalnya, atau konteks tertentu bagaimana mereka naik bus, ditempatkan dengan baik saat naik lift, karena kalau enggak mereka akan left behind tersingkir terus. Kemudahan, itu yang kami dorong," ujar Hilman.

Baca Juga: Bimbingan Teknis PPIH Mulai Digelar, Biaya Murni dari APBN 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya