TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Semua Jemaah Gelombang Satu Sudah di Makkah, Bersiap untuk Puncak Haji

Jemaah haji yang wafat 36 orang

Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Intinya Sih...

  • Seluruh jemaah haji gelombang pertama telah tiba di Makkah, kecuali yang masih dirawat di Madinah.
  • Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah melepas rombongan terakhir gelombang I dari Kloter BPN 07 menuju Makkah.
  • Jumlah jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 162.961 orang, dengan 36 orang meninggal dunia.

Jakarta, IDN Times - Seluruh jemaah haji gelombang pertama yang berada di Madinah, sudah masuk ke Kota Suci Makkah Al-Mukarramah, Arab Saudi. Kecuali jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah. Para jemaah haji berkumpul di Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan bersiap menjalani tahapan puncak haji.

“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah melepas rombongan terakhir gelombang I dari Kloter BPN 07 usai mengambil miqat di Bir Ali, dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.34 WAS,” kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, dikutip Selasa (4/6/2024).

Selanjutnya, petugas haji PPIH Daker Madinah menyusul berangkat ke Makkah pada 3 Juni 2024.

Widi mengatakan, bagi jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah, setelah didata, PPIH akan membawa jemaah tersebut ke Makkah dengan diantar petugas KKHI, setelah sebelumnya pembimbing ibadah PPIH memfasilitasi jemaah sakit tersebut untuk miqat dan berihram di Bir Ali dan melaksanakan umrah wajib.

Baca Juga: Belajar dari Rahmat, Petugas Haji Disabilitas yang Tak Merasa Cacat

1. Menjalankan puncak haji di Armuzna butuh ketahanan fisik

Jasa kursi dorong resmi di Masjidil Haram untuk kebutuhan jemaah. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Widi menegaskan, momentum menjalankan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) dan lempar jumrah, menuntut kesiapan prima, khususnya ketahanan fisik yang menjadi salah satu prasyarat jemaah dapat menjalankan tahapan Armuzna dengan lancar.

“Masa menunggu puncak haji tersebut, selain mendalami manasik haji, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu tersebut untuk tawaf sunah atau ibadah umrah, bahkan sebagian jemaah melakukan umrah hingga berkali-kali,” katanya.

Menurutnya, aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali dapat memicu melemahnya ketahanan fisik, dan rentan kambuhnya penyakit bawaan (komorbid) pada saat puncak haji mendatang.

“Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi,” ucapnya.

2. Petugas edukasi jemaah lansia dan disabilitas soal safari wukuf dan tanazul

Jemaah haji Embarkasi Surabaya kloter 18 (SUB 18) menunggu kepulangan di Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Petugas haji, khususnya yang menangani jemaah lansia dan disablitas, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), jelas Widi, secara reguler melakukan visitasi dan edukasi jemaah ke setiap sektor terkait pelaksanaan safari wukuf dan tanazul jemaah lansia dan disabilitas.

“Intensifikasi sosialisasi dan edukasi tentang pelaksanaan safari wukuf dan tanazul ini diharapkan dapat mendorong jemaah serta perangkat kloter, mempersiapkan diri dengan baik mengikuti tahapan Armuzna mendatang” ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya