TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelayanan Haji di Armuzna, Petugas Jaga di 70 Maktab dan Khusus Mina

Petugas layanan lansia berjaga di setiap titik

Jemaah Haji saat tiba di Bandara KAAIA Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Pada hari ke-23 operasional haji, sebanyak 152.852 jemaah haji Indonesia sudah berada di Tanah Suci. Mereka tersebar di Kota Madinah dan Kota Makkah. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, Kamis (15/6/2023) pukul 11.30 waktu Arab Saudi, dari jumlah tersebut 46.152 orang merupakan jemaah lanjut usia (lansia).

Guna mempersiapkan pelayanan ibadah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 Subhan Cholid mengatakan, pihaknya telah membentuk sebuah struktur yang disebut Satop (Satuan Operasional) Armina untuk memudahkan pelayanan kepada seluruh jemaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Dalam Satop tersebut terdapat tiga satuan tugas. "Yaitu Satgas Arafah untuk Daker Bandara, Satgas Muzdalifah untuk Daker Makkah, dan Satgas Mina untuk Daker Madinah,” ujar Subhan memaparkan skema penyelenggaraan ibadah haji pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), di Jeddah, Selasa (13/6/2023).

Baca Juga: 8 Tips Jaga Kesehatan Fisik-Mental Agar Ibadah Haji di Armuzna Lancar 

1. Petugas haji akan ditempatkan di 70 maktab untuk mengawasi layanan akomodasi dan katering

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid (IDN Times/Sunariyah)

Dalam setiap satgas tersebut, jelas Subhan, akan dibentuk tim adhoc, masing-masing 11 tim. Setiap tim adhoc bertugas memberikan layanan kepada seluruh jemaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Tim adhoc ini beranggotakan petugas pelindungan jemaah (linjam), tim penanganan krisis dan pertolongan pertama pada jemaah (PKP3JH), petugas kesehatan, petugas layanan lansia, serta tim bimbingan ibadah.

"InsyaAllah kebutuhan layanan kepada jemaah akan kita berikan melalui titik-titik adhoc," ujar Subhan, yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama.

PPIH juga akan menempatkan sejumlah personel pada 70 maktab yang ditempati jemaah haji Indonesia. Mereka akan mengawasi maktab dalam memberikan layanan akomodasi jemaah. Selain itu, ada juga personel yang akan mengawasi layanan katering.

"Jemaah akan mendapat layanan katering sebanyak 16 kali makan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Layanan ini disiapkan oleh maktab. Kita siapkan tim yang melekat untuk melakukan pengawasan," ujar Subhan.

Baca Juga: Ini Upaya PPIH Kurangi Angka Kematian Jemaah Haji di Tanah Suci

2. Khusus di Mina Tim Jamarat berjaga di 10 titik

Jemaah haji memadati Masjidil Haram, Makkah (MCH Kemenag)

Selain tim adhoc yang ditempatkan pada 11 titik area tenda jemaah, khusus di Mina juga akan disiapkan tim Jamarat. Tim ini akan bersiaga di 10 titik, sebanyak lima titik pada rute jamarat bagian atas, dan lima titik pada rute jamarat bagian bawah.

"Kita siapkan jalur pengamanan di atas dan bawah. Sebab, rute pergerakan jemaah haji Indonesia dari tenda Mina ke Jamarat yang disiapkan Saudi, bisa melalui jalur atas dan ada potensi juga jemaah melalui jalur bawah. Sehingga di atas lima titik dan bawah lima titik untuk pengamanan," jelas Subhan.

Dari Jamarat menuju tenda di Mina, disiapkan delapan pos petugas. Di setiap pos ditempatkan sejumlah personel untuk mengawal jemaah selama dalam perjalanan menuju dan pulang dari Jamarat.

Baca Juga: Pengurus Masjid Nabawi Berikan Kursi Roda untuk Jemaah Haji Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya