TNI Gandeng Garuda Indonesia Angkut Pasukan Perdamaian PBB 3 Tahun
Ribuan pasukan perdamaian dikirim ke tiga negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Garuda Indonesia meneken perjanjian kerja sama terkait pengiriman pasukan perdamaian dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Garuda sebagai maskapai nasional akan menyediakan layanan penerbangan ke negara tujuan, untuk misi pemeliharaan perdamaian dunia.
Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema, mengatakan total ada 2.355 prajurit TNI yang dikirim setiap tahunnya untuk misi pemeliharaan perdamaian dunia. Mereka terbagi ke dalam tiga misi.
Pertama, 1.090 personel TNI ditempatkan dalam kontingen Garuda UNIFIL di Lebanon. Kedua, 1.025 personel Satgas TNI ditugaskan dalam kontingen Garuda Monusco di Kongo. Ketiga, 240 personel Satgas TNI ditugaskan sebagai kontingen Garuda Minusca di Afrika Tengah.
"Mereka melakukan rotasi di penugasan. Sehingga kerja sama ini bertujuan untuk menumbuhkan kebanggaan, serta nasionalisme personel kontingen Garuda TNI, yaitu dengan menggunakan maskapai nasional terbaik, yaitu pesawat Garuda Indonesia," ujar Gabriel seperti dikutip dalam keterangan tertulis Puspen TNI, Selasa (26/6/2024).
Gabriel mengucapkan terima kasih kepada PT Garuda Indonesia karena sudah menunjukkan komitmen bersama TNI, dalam memperkuat misi perdamaian dunia. Selain itu, lewat kerja sama tersebut juga mempererat hubungan antara institusi militer dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
1. Garuda Indonesia berkomitmen tiga tahun ke depan angkut prajurit TNI
Sementara, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan melalui kerja sama ini, maskapai nasional tersebut akan mengangkut prajurit TNI selama tiga tahun ke depan menuju ke berbagai bandara daerah misi pemeliharaan perdamaian dunia.
"Sedikitnya 7.000 pasukan perdamaian yang akan ditugaskan. Di antaranya meliputi Bandara Internasional Beirut-Rafic Hariri, Lebanon; Bandara Internasional Goma, Republik Demokratik Kongo; dan Bandara Internasional Bangui M’Poko, Republik Afrika Tengah," ujar Irfan dalam keterangan tertulis.
Irfan mengatakan Garuda Indonesia harus berupaya menjadi garda terdepan bukan hanya dalam melayani masyarakat, tetapi juga melayani kepentingan negara di kancah internasional melalui penyediaan konektivitas udara.
"Sebagai national flag carrier, sudah menjadi kewajiban kami untuk berpartisipasi aktif mendukung segala bentuk misi kenegaraan yang juga merepresentasikan peran penting Indonesia untuk menciptakan dunia yang lebih baik lagi di masa depan, salah satunya dalam rangka memelihara perdamaian bagi seluruh umat manusia," ujarnya.
Baca Juga: Benda yang Jatuh dekat Markas UNIFIL TNI di Lebanon Bukan Mortir