TNI AU Terima Jet Dassault Falcon 7X dan 8X untuk Pejabat VVIP
Dua pesawat itu diparkir di Skadron Udara 17 Halim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) kini resmi memiliki dua alutsista baru yang dibeli dari Prancis yakni Falcon 7X dan 8X. Peresmian penggunaannya dilakukan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu, (28/12/2022).
Acara penyerahan dua jet semi tempur itu diawali dengan penghormatan khusus berupa Water Salute untuk pesawat Falcon 7X. Hal itu dilakukan sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Halim Perdanakusuma.
Pesawat dengan registrasi A-0707 dan A-0808 itu tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa, (27/12/2022). Kedua pesawat jet itu sebelumnya menempuh perjalanan selama 8 jam dari Prancis menuju ke Dubai pada Senin, (26/12/2022). Lalu, dari Dubai dilanjutkan dengan menempuh delapan jam perjalanan ke Jakarta.
Prabowo mengatakan dua pesawat jet itu diperuntukan untuk pimpinan TNI. "Dua pesawat ini kita sebut kodal, komando pengendalian, ini diperuntukan bagi unsur pimpinan sehingga dapat dengan cepat bergerak untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Selain itu, untuk mendukung markas besar TNI dan markas besar tiga angkatan," ungkap Prabowo ketika memberikan keterangan pers seperti dikutip dari video yang dibagikan oleh TNI AL pada Kamis, (29/12/2022).
Ia menjelaskan bahwa dua pesawat jet yang dikirim itu merupakan buatan Prancis. Prabowo juga menyebut pada 2023, keduanya akan menjadi pesawat 8X.
Mengapa Prabowo memutuskan untuk membeli dua pesawat Dassault Falcon dari Prancis?
Baca Juga: 8 Fakta F-16 Fighting Falcon, Jet Tempur AS Paling Populer
Baca Juga: Prabowo Tunggu Keputusan Pemerintah soal Pembelian Jet Tempur F-15 EX
1. Menhan sebut RI butuh TNI AU yang kuat karena wilayah negara sama luasnya dengan Eropa
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan Kemhan memutuskan untuk membeli Dassault 7X dan 8X agar TNI AU semakin kuat. "Karena negara kita sangat-sangat besar. Negara kita seluas Eropa," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Gerindra itu.
"Kalau Eropa itu 27 negara. Sementara, Indonesia satu negara," tutur dia lagi.
Lantaran alasan itu, Indonesia butuh pertahanan yang kuat. Apalagi wilayah kepulauan di Indonesia luas dan memiliki daratan serta perairan yang juga luas.
Editor’s picks
"Saya sebagai Menteri Pertahanan diberikan tugas untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI," katanya.
Baca Juga: Jet Tempur Rafale Mampir ke RI, Wamenhan: Sebentar Lagi Milik Kita