Soal Maju Lagi di Pilkada Jakarta, Anies: Bakal Dipertimbangkan Serius
Bila Anies kalah lagi di pilkada bakal sulit maju di 2029
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan calon presiden Anies Baswedan mempertimbangkan dengan serius semua panggilan tugas yang masuk ke dirinya. Salah satu panggilan tugas yang belakangan santer digaungkan yakni kembali menjadi calon gubernur Jakarta.
Namun, ia belum memberikan jawaban lugas apakah bakal ikut maju lagi untuk kali kedua di Jakarta.
"Semua yang sifatnya panggilan tugas selalu dipertimbangkan dengan serius. Kami pertimbangkan semua panggilan itu dengan serius dan kemudian nanti akan diambil keputusan," ujar Anies seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Senin (6/5/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan saat ini sedang memasuki masa rehat dan melakukan silaturahmi. Meskipun begitu, pada Jumat pekan lalu, Anies mengajak Muhaimin Iskandar berkunjung ke Aceh. Keduanya sempat menemui tokoh-tokoh dan para pemuda di Bumi Serambi Mekkah.
Selain itu, Anies menghidupkan lagi dialog dua arah mirip dengan konsep 'Desak Anies.' Bahkan, ketika tiba di Aceh, Anies diteriaki presiden 2029. Kunjungan Anies sendiri tidak terlepas dari kenyataan paslon nomor urut satu menang mutlak di sana di pemilu presiden 2024.
Berdasarkan data yang dihitung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Anies-Muhaimin berhasil mendapat 2.369.534. Sedangkan, Prabowo-Gibran mendapat 787.024 suara.
Bagaimana peluang Anies untuk maju kali kedua di Pilkada Jakarta?
Baca Juga: PKS Beri Sinyal Kembali Usung Anies Maju di Pilgub Jakarta 2024
1. Anies punya potensi maju lagi di Jakarta karena elektabilitas tinggi
Sementara, dari pandangan Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, peluang Anies untuk maju lagi ke Pilkada Jakarta cukup tinggi. Dilihat dari elektabilitas pun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu masih cukup tinggi. Sedangkan, dari dukungan politik, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah memberikan sinyal bersedia mendukung Anies.
"Dari segi elektabilitas, nama Anies lebih tinggi (elektabilitasnya) dibandingkan nama-nama disebut seperti Ahmad Sahroni. Meskipun dari segi boarding pass (dukungan politik) belum cukup, karena harus berkoalisi semua di Jakarta, tetapi potensi boarding pass sudah ada," ujar Hanta kepada media di Jakarta pada Senin (6/5/2024).
Poin ketiga, terkait akseptabilitas. Menurut Hanta, poin itu bisa datang sendiri.
"Tetapi, dari segi elektabilitas, Anies masih punya potensi (untuk maju lagi)," kata dia.
Namun, Hanta mengingatkan bahwa Anies baru saja kalah di pilpres 2024 pada Februari lalu. Bila ia kembali kalah di Pilkada Jakarta, maka Anies diperkirakan sulit untuk maju lagi di Pilpres 2029.
"Gak mungkin lah bisa maju pilpres. Karena di Pilkada Jakarta pun kalah," tutur dia lagi.
Editor’s picks
Poin lain yang perlu dipertimbangkan yakni dua partai politik yang dulu ada di koalisi perubahan, kini malah memberikan sinyal bakal merapat ke Prabowo-Gibran. Sehingga, sulit membayangkan posisi kedua parpol itu mendukung Anies sepenuhnya.
"Itu dengan catatan kendaraan politik yang ingin digunakan Anies yaitu NasDem dan PKB. Itu akan menimbulkan komplikasi politik juga. Sehingga, harus dihitung juga konsekuensinya oleh Pak Anies," ujarnya.
Baca Juga: Sambangi Aceh, Anies Diteriaki Presiden 2029