TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Senyum Prabowo Didatangi Zulhas: Kami Sudah Kenal Lama

Pada pemilu 2014 dan 2019, PAN dukung Prabowo jadi Capres

Ketua Umum PAN (ketiga dari kanan), Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke kediaman Prabowo di Kertanegara pada Sabtu, (8/4/2023). (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara nomor empat, Jakarta Selatan terlihat sibuk dalam satu bulan terakhir. Bila sebelumnya, Prabowo menerima kunjungan Ketum Partai Bulan dan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, maka pada Sabtu, (8/4/2023), Prabowo didatangi oleh Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. 

Pria yang akrab disapa Zulhas turut mengajak elite PAN untuk menemui Prabowo. Kepada media, Prabowo mengatakan PAN adalah sahabat lama. Hal itu lantaran dalam pemilu 2014 dan 2019 lalu, PAN merupakan bagian dari koalisi dan mendukung Prabowo jadi capres.

"Jadi, kami sudah bersama selama 10 tahun ya, Pak? Karena kalau kami kilas balik, tampaknya mereka sudah sangat mengenal Kertanegara empat. Insya Allah, kami bersama terus untuk kebaikan bangsa dan rakyat," kata Prabowo di kediamannya sore ini. 

Aksi saling kunjung, berdiskusi, dan tukar pandangan jelang Pemilu 2024, menurut Prabowo, menjadi hal yang biasa. Sebab, semua pihak mencari format terbaik dalam mengelola kehidupan bernegara. 

Sementara, Zulhas pun tak menampik sudah kenal Partai Gerindra selama 10 tahun terakhir. Bahkan, dia hafal betul isi rumah Prabowo yang megah itu. 

"Saya hafal betul lantai bawah hingga atas. Termasuk kamar mandinya. Karena kan sering ke sini. Tidur di sini juga pernah. Begitu juga kegiatan mengaji, kami juga pernah melakukan di sini. Jadi, sudah sangat familiar," ujar Zulhas.

Dia menyebut Indonesia adalah negara yang besar. Maka, tidak mungkin diurus oleh satu atau dua pihak saja. Tetapi, pihak yang mengurusnya pun juga harus besar. 

"Itu yang saya sebut koalisi kebangsaan itu karena diperlukan kebersamaan untuk memajukan negeri ini. Tentu saja, itu semua di bawah orkestra dan komando Pak Jokowi," tutur dia.

Baca Juga: Airlangga Wacanakan Koalisi Besar: Tunggu Tanggal Mainnya

1. PAN dan Gerindra bahas format peluang leburkan KIB dan KKIR

Ketua Umum PAN (ketiga dari kanan), Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke kediaman Prabowo di Kertanegara pada Sabtu, (8/4/2023). (IDN Times/Santi Dewi)

Prabowo buka-bukaan materi bahasan dalam pertemuannya dengan Zulhas adalah mencari format menghadapi pemilu 2024. Dia menyatakan berdasarkan pengalaman selama 4,5 tahun terakhir, meski sempat ada perbedaan sikap tetapi akhirnya rekonsiliasi yang didahulukan. 

Prabowo menyinggung sikap Gerindra dan PAN yang sempat berada di luar pemerintahan, namun akhirnya ikut berkoalisi dengan kabinet Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Bahkan, kedua Ketum itu kini juga duduk di kursi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju jilid II. 

"Apapun yang pernah terjadi, suatu perbedaan atau persaingan yang keras, tapi jiwa rekonsiliasi serta persatuan dikedepankan. Tidak ada satu yang harus menang, lalu pihak lainnya kalah telak. Kita harus menang! Everybody must wins!" kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu. 

Dia mengakui pertemuan pada hari ini bakal ditindak lanjuti dengan pertemuan lainnya. "Sebagai pemimpin partai, ya ini kami harus capek untuk mencari format supaya rakyat tenang dan peralihan ini berlangsung dengan sejuk," katanya. 

2. Zulhas sebut Koalisi Besar bakal berada di bawah komando Jokowi

Ketum PAN bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan 4 ketum parpol lain di kantor DPP PAN, 2 April 2023. (www.instagram.com/@amanatnasional)

Sementara, Zulhas menegaskan dalam Pemilu 2024 mendatang, yang menang harus Indonesia. Caranya dengan membangun komitmen kebangsaan di bawah komando Jokowi. 

"Nanti, di bawah komando Jokowi sebagai jalan tengah untuk memajukan Indonesia, saya kira begitu," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan itu. 

Dia mengaku sudah berbicara dengan petinggi dua parpol lainnya yang berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) seperti Golkar dan PPP.

"Kedatangan saya juga sudah diketahui oleh Pak Airlangga (Ketum Golkar) dan KIB. Mereka senang karena silaturahmi dan pertemuan antara pemimpin parpol itu penting," tutur dia. 

Dengan adanya komunikasi yang lebih intens diharapkan sudut pandang berbeda dari masing-masing kelompok bisa lebih dipahami. 

Baca Juga: Ketum PAN Bakal Temui Prabowo, Samakan Frekuensi untuk Koalisi Besar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya