Rayakan HUT ke-23 Demokrat, SBY Kenang Jadi Oposisi Tidak Mudah
SBY sebut ada pihak yang coba halangi gabung ke pemerintah
Intinya Sih...
- SBY mengenang momen berdirinya Partai Demokrat pada 2001 untuk maju sebagai calon presiden di pemilu 2004.
- Partai Demokrat akhirnya bergabung ke dalam pemerintahan di penghujung pemerintahan Jokowi, dengan AHY menjadi Menteri ATR.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang kembali momen ketika partai dengan lambang bintang mercy itu didirikan pada 2001 lalu. Ketika itu, SBY membentuk partai agar bisa maju sebagai calon presiden di pemilihan umum (pemilu) 2004.
Meski 23 tahun lalu sudah berlalu, tetapi SBY mengaku tak pernah meninggalkan Demokrat. Padahal, tampuk kepemimpinan telah dipegang oleh putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Orang seperti saya ketika mendengar ulang tahun Demokrat, hati ini benar-benar tergetar bersama dengan para senior. Masih ingat awal ketika partai ini didirikan, meski badai topan menerpa. Ini sebuah keharuan dan rasa syukur," ujar SBY di kantor DPP Partai Demokrat dalam peringatan HUT ke-23, Senin (9/9/2024).
Dalam peringatan HUT tersebut, mantan presiden selama dua periode itu turut mengenang sulitnya Demokrat menjadi partai yang berada di luar pemerintahan selama hampir satu dekade terakhir.
"Karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan. Itu sungguh tidak mudah," katanya tanpa menjelaskan siapa yang dimaksudnya.
Ketika Demokrat ingin berbuat sesuatu untuk rakyat, kata SBY, jalannya juga tidak mudah.
"Dalam demokrasi yang belum benar-benar matang, nasib partai yang mengambil sikap oposisi juga tidak mudah. Tanpa saya elaborasi, semua juga mengetahui betapa tidak mudahnya itu," tutur dia.
Namun, kini Demokrat ikut bergabung ke dalam pemerintahan di penghujung Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkuasa. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kemudian dipercayakan menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR).