TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Temui Raja Yordania, Bahas Kelanjutan Bantuan Udara untuk Gaza

RI sebelumnya berhasil kirimkan bantuan 3,2 ton lewat udara

Presiden terpilih Prabowo Subianto ketika bertemu dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. (Dokumentasi Kemenhan)

Intinya Sih...

  • Prabowo Subianto berbincang dengan Raja Yordania untuk meningkatkan bantuan ke Gaza dan Tepi Barat
  • TNI AU telah berhasil mendistribusikan bantuan lewat udara sebesar 3,2 ton untuk warga Gaza
  • Prabowo menyerukan gencatan senjata, penghormatan hukum perang, evakuasi pasien, dan solusi dua negara untuk konflik Gaza

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto kembali berbincang dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein usai berbicara di KTT Tanggap Darurat Gaza di Amman pada Selasa (11/6/2024).

Keduanya membahas rencana upaya untuk meningkatkan bantuan yang didistribusikan ke Gaza, Palestina. Prabowo dan Raja Abdullah II juga sempat membahas bahwa distribusi bantuan juga harus ditingkatkan ke Tepi Barat. Sebab, permintaan dari warga yang bermukim di sana semakin meningkat. 

Maka, terbuka peluang bagi Indonesia dan Yordania kembali bermitra untuk mengirmkan bantuan ke Gaza lewat udara atau airdrop

"Indonesia bersedia dan siap untuk berkontribusi di segala upaya untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina. Kami berharap dapat bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ini," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Rabu (12/6/2024). 

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara berhasil mendistribusikan bantuan lewat udara pada 9 April 2024 lalu. Total bantuan kemanusiaan yang didistribusikan bagi warga Gaza dengan cara di-drop mencapai 3,2 ton. 

Bantuan melalui udara itu didistribusikan menggunakan pesawat Hercules C130J (A-1340) milik TNI AU. Kepala Biro Humas Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, bantuan didistribusikan dalam bentuk 20 paket, masing-masing seberat 160 kilogram.

1. Prabowo minta Israel dan Hamas untuk menghormati hukum perang

Menhan dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika berbicara di KTT Tanggap Darurat Gaza di Amman, Yordania pada 11 Juni 2024. (Dokumentasi Kemenhan)

Sementara, di forum KTT dengan tajuk 'Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza', Prabowo menyampaikan pesan yang cukup keras bagi dunia internasional. Ia meminta baik militer Israel maupun Hamas agar menghormati hukum perang. 

Bahkan, dalam pandangannya, dunia internasional membiarkan pelanggaran hukum perang modern terjadi. Dalam konflik peperangan di Gaza, pasukan Israel dengan leluasa menyasar warga sipil dan infrastruktur milik sipil. Padahal, hal itu bertentangan dengan hukum perang modern.

"Kami menyerukan kepada semua kekuatan besar untuk menggunakan pengaruh besar mereka untuk menegakan konvensi hukum internasional," kata Prabowo. 

Di hadapan sejumlah negara, Prabowo juga menyerukan agar temuan-temuan Mahkamah Internasional (ICJ) ditegakkan. 

Baca Juga: TNI Siapkan Perekrutan Brigade Komposit untuk Dikirim ke Gaza

2. Prabowo sentil negara yang mengaku beradab tetapi membiarkan kekejaman Israel

Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika tiba di Amman, Yordania pada Senin, 10 Juni 2024. (Dokumentasi Kemenhan)

Prabowo secara tegas menyatakan, dunia saat ini sedang memandang cemas terhadap apa yang tengah terjadi di Gaza, Palestina. Prabowo sempat menyentil negara yang kerap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi malah diam ketika melihat situasi di Gaza. 

"Kami memandang dengan ngeri bahwa negara-negara yang menganggap diri mereka modern dan beradab, dapat melakukan pelanggaran yang sangat jelas terhadap hukum humaniter internasional," ujar Prabowo. 

Prabowo pun mendorong dilakukan gencatan senjata dan fase berikutnya untuk mengarah ke solusi nyata serta permanen. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya