Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara pada Selasa (30/7/2024). Di dalam pertemuan tersebut, Erdogan terdengar sempat menanyakan kapan upacara pelantikan Prabowo sebagai presiden diadakan.
"20 Oktober (upacara pelantikannya)," ujar Prabowo kepada Erdogan di Istana Kepresidenan seperti dikutip dari video Kementerian Pertahanan.
"Di bulan Oktober, kami juga siap menerima kunjungan resmi dari Anda di Ankara," kata Erdogan merespons Prabowo.
Relasi Indonesia dengan Turki diketahui sangat erat. Prabowo sendiri beberapa kali dalam satu tahun melakukan kunjungan resmi ke Turki.
Pertemuan di antara kedua pemimpin adalah bagian dari kemitraan strategis Indonesia-Turki di bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan. Indonesia, kata Prabowo, mengakui kontribusi besar dari Turki terhadap perdamaian dunia.
"Indonesia menganggap Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan. Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara," ujar pria yang juga masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu.
Sebelumnya, Prabowo sudah menemui Menteri Pertahanan Turki, Yaşar Güler, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan pemangku kepentingan di industri pertahanan.
1. Prabowo bahas keikutsertaan Turki di latihan gabungan Garuda Shield
Presiden terpilih Prabowo Subianto ketika bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Ankara. (Dokumentasi Biro Humas Kemhan) Sementara, dalam pertemuan tertutup dengan Erdogan, Prabowo turut membahas soal keikutsertaan Turki dalam latihan gabungan dengan 19 negara lainnya di Indonesia yakni lewat Super Garuda Shield. Rencananya latihan gabungan tersebut diadakan pada 26 Agustus mendatang.
Dalam pandangan Prabowo, relasi dengan Turki penting untuk dijaga sebab negara yang dikenal lewat Masjid Hagia Sophia itu adalah mitra dalam kerja sama pertahanan.
"Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara," kata Prabowo seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Ankara pada Rabu (31/7/2024).
Baca Juga: Profil Sugiono, Kader Kesatria Jedi Prabowo di Dunia Politik
2. Turki adalah salah satu negara yang bersedia lakukan transfer teknologi ke Indonesia
Presiden terpilih Prabowo Subianto ketika bertemu dengan Menhan Turki Yaşar Güler di Ankara. (Dokumentasi KBRI Ankara) Sementara, Duta Besar Indonesia untuk Ankara, Achmad Rizal Purnama mengatakan kerja sama pertahanan dan industri pertahanan merupakan sektor prioritas dan terdepan dalam hubungan bilateral Indonesia dengan Turki. Sebab, Turki merupakan satu dari sedikit negara yang bersedia bermitra dengan Indonesia dalam sektor pertahanan.
"Kemitraan itu dijalin lewat mekanisme transfer teknologi di industri pertahanan," ujar Rizal pada hari ini.
Apalagi fokus Indonesia untuk mengurangi ketergantungan dari pihak luar di industri pertahanan. Sejumlah kerja sama Indonesia-Turki yang sudah dijalin di sektor pertahanan antara lain PT Pindad telah menjalin kerja sama untuk melakukan produksi bersama 18 unit medium weight tank Harimau dengan FNSS Turki. Selain itu, PT Dirgantara Indonesia juga berkolaborasi dalam pengadaan 12 unit drone ANKA dengan TUSAS Turki.
"Telah didirikan pula perusahaan joint venture di antara kedua negara yaitu PT TUSAS (Turkish Aerospace Industries) Indonesia di Bandung," katanya.
Bahkan, kata Rizal, kerja sama pertahanan di antara kedua negara berpotensi dilanjutkan ke pengembangan lainnya mulai dari proyek kapal Frigate, pesawat jet tempur generasi ke-5 KAAN, kapal selam, drone Akinci dan Kizilelma (keluaran perusahaan Turki Baykar), modernisasi Tank Leopard, AMX, pusat pelatihan simulasi pertempuran hingga penelitian dalam bidang energi nuklir.