TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Politikus PAN Minta Pemerintah Jelaskan Anggaran HUT ke-79 RI di IKN

Moeldoko anggap anggaran membengkak wajar

Kirab bendera Merah Putih ke IKN (Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus, meminta pemerintah melakukan klarifikasi terkait anggaran untuk perhelatan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Apalagi, sempat jadi sorotan anggaran untuk upacara 17 Agustus membengkak, sementara situasi perekonomian masyarakat saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. 

"Jangan sampai masyarakat menilai pemerintah terkesan tidak peka dengan keadaan ekonomi yang sedang sulit. Karena dikabarkan pemerintah telah menyewa sekitar 1.000 mobil dan ratusan kamar hotel mewah untuk tamu," ujar Gaus dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (13/8/2024). 

Apalagi biaya sewa mobil dan kamar hotel yang disediakan santer disebut meningkat berkali-kali lipat dari yang disewa biasanya. Salah satunya penyewaan mobil Toyota Alphard yang dilaporkan mencapai Rp25 juta per hari. 

Anggota DPR RI dari dapil Sumatra Barat itu pun menelai langkah penyedia jasa sewa mobil dan hotel untuk memberlakukan kenaikan tarif juga tidak baik. Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. 

"Terkesan pihak hotel dan penyedia jasa sewa mobil memanfaatkan momen perayaan HUT RI di IKN, karena memang tidak ada kompetitornya. Mestinya pemerintah tidak menerima tawaran begitu saja yang digunakan hanya untuk acara seremonial," katanya. 

Apa kata pemerintah soal membengkaknya biaya peringatan HUT ke-79 RI di IKN, Kalimantan Timur?

1. Pemerintah dianggap tidak peka dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus semprot KPU-Bawaslu karena banyak anggota absen. (YouTube.com/TV Parlemen)

Gaus mengatakan kondisi ekonomi masyarakat sekarang ini banyak yang dihantui kondisi ekonomi yang berat. Anggaran yang membengkak untuk peringatan HUT ke-79 RI justru dianggap tidak berempati terhadap kondisi masyarakat. 

"Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari saja sangat susah," kata pria yang duduk di Komisi II DPR tersebut. 

Sementara, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengakui jumlah tamu yang mengikuti HUT ke-79 RI berkurang drastis dari 8.000 menjadi 1.300 tamu undangan. Hal itu lantaran jumlah hotel yang tidak mencukupi untuk menampung semua tamu undangan khusus tersebut. 

"Awal-awal yang diundang itu 8.000 (tamu). (Setelah) dihitung-hitung, (kapasitas) hotelnya gak cukup. Akomodasi tidak cukup, konsumsi juga sangat sulit," ujar Jokowi di IKN, kemarin. 

Baca Juga: Jokowi soal Keppres IKN: Pindah Rumah Saja Ribet, Apalagi Ibu Kota

2. Moeldoko sebut anggaran HUT ke-79 RI membengkak karena keterbatasan fasilitas

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengatakan salah satu penyebab membengkaknya anggaran upacara HUT ke-79 RI lantaran tahun ini diadakan di IKN, Kalimantan Timur. Hal tersebut baru kali pertama diadakan di satu area yang benar-benar baru. 

"Ini situasional karena satu ini tidak diselenggarakan di Bali atau di Jakarta yang semuanya (fasilitas) relatif ada. Kita adakan HUT di sini di mana semua (fasilitas) relatif belum terpenuhi," ujar Moeldoko dalam keterangan video yang dikutip Selasa (13/8/2024). 

Moeldoko akhirnya mengakui biaya untuk perhelatan acara satu hari di IKN memang mahal. Tetapi, Moeldoko berdalih, lonjakan biaya itu bakal dinikmati masyarakat bawah di Kaltim. 

"Masyarakat di daerah ini akan menikmati situasi itu," kata mantan Panglima TNI itu. 

3. Warga di sekitar IKN dilarang ikut upacara ke-79 RI

IKN di Kalimantan Timur (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara, warga di sekitar IKN dilarang mengikuti upacara yang digelar pada 17 Agustus mendatang. Alih-alih menyaksikan langsung, warga diajak menonton peringatan upacara yang diselenggarakan secara hybrid tersebut lewat tayangan live streaming. Padahal, sebelumnya Istana menyatakan masyarakat lokal menjadi prioritas utama untuk bisa menghadiri secara langsung upacara di HUT ke-79 RI. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, mengatakan masyarakat umum tidak bisa masuk ke venue utama di Istana Garuda. Namun, kata dia, kemeriahan tetap dapat dinikmati dari dekat. 

"Sama seperti (upacara HUT RI) di Jakarta, penduduk di sana tidak semua bisa masuk ke Istana Negara. Tapi mereka bisa menyaksikan secara langsung (live streaming). Nah, kita ajak masyarakat seperti itu,” ujar Sri di Kaltim pada 6 Agustus 2024. 

Tayangan live streaming, kata Sri, digelar Pemprov Kaltim bekerja sama dengan otoritas di kabupaten atau kota. Rencananya live streaming itu akan digelar di Pentacity Kota Balikpapan dan Big Mall Kota Samarinda.

"Jadi, ini juga acara untuk siswa dan mahasiswa sebagai bentuk edukasi tentang IKN, soal progresnya, lalu ada kuis-kuis, setelah itu baru nonton bareng upacara,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya