TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Kekhawatiran Kritik Diberangus, Prabowo: Itu Isu yang Dibuat

Prabowo sebut rakyat memilih dia setelah 4 kali pemilu

Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika berbicara di Forum Ekonomi Qatar. (Dokumentasi Media Menhan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi salah satu pejabat tinggi yang berbicara di Forum Ekonomi Qatar di Doha pada Rabu (15/5/2024). Di hadapan para pejabat dunia lainnya, termasuk Qatar, Prabowo sempat ditanya pendapatnya mengenai kekhawatiran bahwa kritik akan diberangus ketika ia resmi menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. 

"Pihak yang mengkritik Anda mengaku khawatir Anda akan memberangus kritik dan membawa kemunduran demokrasi. Apa respons Anda kepada mereka?" tanya jurnalis senior Bloomberg, Haslinda Amin, seperti dikutip dari YouTube. 

"Siapa yang mengaku khawatir?" kata Prabowo merespons pertanyaan tersebut.

"Jadi, tidak ada kekhawatiran mengenai hal itu (demokrasi semakin mundur)?" ujar Haslinda menjawab kalimat Prabowo. 

Pria yang hingga kini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu kemudian menyarankan agar media menanyakan langsung kepada rakyat Indonesia. Apakah mereka yakin demokrasi akan mengalami kemunduran ketika Prabowo resmi menjabat sebagai presiden. 

"Saya sudah mengikuti pemilu selama empat kali. Saya sudah bertanya kepada mereka dan meminta restu untuk diberikan amanah. Tiga kali mereka menolak memberikannya. Tapi, kali ini mereka memberikan amanahnya. Di mana kekhawatiraannya mengenai demokrasi? Kekhawatiran mengenai masa depan demokrasi itu sekedar dibuat-buat oleh pihak-pihak tertentu di media," tutur Prabowo di forum yang turut disaksikan oleh Gibran Rakabuming Raka itu. 

1. Prabowo tegaskan setiap pemimpin punya kewajiban untuk mengabdi ke rakyatnya

Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika berbicara di Forum Ekonomi Qatar 2024. (Dokumentasi Media Menhan)

Di forum itu, Prabowo menegaskan bahwa masing-masing negara memiliki budaya sendiri. Hal itu termasuk cara para pemimpinnya untuk mengabdi kepada rakyat. 

"Saya katakan tadi, saya pergi dan menemui rakyat. Mereka menolak saya tiga kali. Tetapi, kali ini, mereka menerima saya. Maka, saya akan bekerja keras sehingga saya tidak akan mengecewakan amanah rakyat. Untuk apa kita hidup? Kita ini kan hidup untuk meninggalkan reputasi dan nama baik bagi negara ini," kata Prabowo. 

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan saat menjabat presiden nanti ia akan menjadi dirinya sendiri. "Ia akan tetap setiap kepada nilai yaitu menjaga kesejahteraan rakyat saya. Rakyat saya tidak boleh kelaparan, dan memiliki hidup yang sejahtera. Itu mimpi setiap pejuang di seluruh dunia," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Luhut Sarankan Prabowo Subianto Beli Kapal Riset Canggih

2. Prabowo dipersepsikan tak suka dikritik

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika menghadiri halal bihalal alumni Akademi Militer. (Dokumentasi Media Menhan)

Sementara, dalam pandangan Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, pertanyaan dari jurnalis Bloomberg tersebut valid. Kekhawatiran itu sudah didukung adanya sejumlah indikasi. 

"Pertama, ketika Beliau menyampaikan pidatonya di Rakornas PAN beberapa hari lalu. Beliau mengatakan silakan bagi pihak yang tidak mau diajak bekerja sama silakan di luar, tapi jangan mengganggu. Itu kan menandakan bahwa pertama, Pak Prabowo tidak menghendaki adanya suara-suara yang bisa membangun atau mendorong adanya sistem oposisi, di mana kelompok itu akan mengontrol dan mengkritik pemerintah," ujar Dimas ketika dihubungi oleh IDN Times pada Rabu malam. 

Indikasi kedua, ditandai ketika Prabowo pernah berkomentar di ruang publik bahwa demokrasi melelahkan, kacau dan menghabiskan banyak biaya. "Hal itu menandakan di alam bawah sadar dia bahwa dia punya satu imajinasi demokrasi adalah sesuatu yang tidak terlalu menguntungkan di Indonesia. Ini yang menjadi salah satu sinyal berbahaya," tutur dia lagi. 

Padahal, dalam konteks bernegara, sistem demokrasi menjamin bahwa ada satu sistem check and balances yang kuat. Namun, dalam 10 tahun terakhir, sistem pengawasan itu, kata Dimas, tidak terlihat. 

"Kelihatannya hal itu akan diteruskan di pemerintahan Prabowo," ujarnya. 

Indikasi lainnya yaitu Prabowo ingin merangkul semua pihak, termasuk parpol yang kalah di pemilu presiden. Mantan Danjen Kopassus itu bahkan sudah melempar wacana untuk membentuk institusi temporer bernama Presidential Club, berisi mantan presiden yang masih hidup. 

"Ini merupakan satu gestur untuk melakukan rekonsiliasi politik. Ini bagi kami membahayakan alam demokrasi. Dari beberapa pernyataan itu, Beliau menghendaki tidak ada kritik dan kuatnya demokrasi," katanya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya