Majalah Tempo Edisi 10 Tahun Jokowi Hilang di Pasar, Ada yang Borong?
Tempo berikan akses gratis kepada masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Edisi khusus Majalah Tempo yang dirilis pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2024 dengan judul sampul Nawadosa Jokowi dilaporkan menghilang dari peredaran. Pertanyaan itu bermunculan di media sosial, salah satunya di akun milik pakar tata kota, Marco Kusumawijaya.
Marco mencuit untuk melawan hilangnya Majalah Tempo, pihak manajemen dilaporkan memberikan akses gratis kepada masyarakat.
"Bener ya ini @tempodotco? Boleh bantu edar kan? Tempo edisi khusus 10 tahun Jokowi hilang di pasaran. Dicetak lagi, hilang lagi. Ada yang borong. Tempo melawan dengan bikin akses gratis edisi itu," cuit Marco di akun X dikutip Rabu (7/8/2024).
Bukan kali ini saja Tempo mengalami kejadian seperti ini. Pada 2010, majalah yang mengangkat sampul depan berjudul Rekening Gendut Perwira Polisi juga diborong orang-orang yang mirip polisi. Dalam laporannya, Tempo memaparkan adanya indikasi rekening bank milik sejumlah jenderal di Mabes Polri yang mencurigakan.
Sedangkan, dalam edisi khusus Nawadosa Jokowi, Tempo mengurai 18 dosa mantan Gubernur DKI Jakarta itu selama hampir 10 tahun memimpin Indonesia. Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Bagja Hidayat, membenarkan majalah tempatnya bekerja saat ini menghilang dari pasaran. Tetapi hal itu diakibatkan karena permintaan yang sangat tinggi dari publik.
"Kami menganggap ini apresiasi pembaca kepada jurnalisme yang baik. Kami berterima kasih atas atensi tersebut. Kami memberikan akses gratis di edisi digital secara terbatas sejak edisi ini terbit pada Ahad dua pekan lalu," ujar Bagja kepada IDN Times melalui pesan pendek, Rabu malam.
Ketika ditanyakan apakah penyebab menghilangnya majalah lantaran diborong pihak tertentu, Bagja mengaku tak tahu secara pasti. "Kami menyediakan majalah cetak seperti biasa melalui layanan pelanggan dan lokapasar," tuturnya.
1. Tempo membuat edisi untuk memeriksa janji Jokowi
Sementara, di bagian pertama edisi khusus itu, Tempo memberikan penjelasan alasan mereka membuat edisi 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi. Mereka memutuskan mengangkat edisi khusus tersebut jelang pensiunnya Jokowi pada 20 Oktober mendatang. Redaksi Majalah Tempo memutuskan memeriksa kembali, apakah janji-janji yang tertuang dalam Nawacita sudah berhasil dipenuhi.
"Kami memutuskan untuk memeriksa janji-janjinya, melihat apa yang telah dia perbuat dan menyajikannya dalam sebuah edisi khusus. Edisi khusus itu untuk memperingati penetapan Komisi Pemilihan Umum atas kemenangan Jokowi dalam pilpres 22 Juli 2024," demikian isi majalah Tempo edisi khusus itu, dikutip Rabu (7/8/2024).
Dalam rapat redaksi, manajemen Tempo sepakat tema besar edisi 10 tahun pemerintahan Jokowi adalah pembalikan demokrasi untuk mewawas diri. Demokrasi, kata Tempo, perlu terus dirawat dan diperjuangkan.
"Juga sebagai pengingat bahwa kemunduran demokrasi yang terjadi hari ini mungkin akan makin parah," kata mereka.
Tempo membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyiapkan edisi khusus tersebut. Mereka kemudian menggelar lebih dari 10 diskusi terarah dengan ahli hukum, ekonom, pengamat politik, pegiat antikorupsi, pembela HAM, hingga aktivis lingkungan.
"Dari diskusi dengan para narasumber itu, kami mendapatkan gambaran mengenai berbagai kesalahan Jokowi," ujar mereka.
Baca Juga: Pakar: Jokowi Tak Bisa Dimaafkan, Dia Seharusnya Dimakzulkan!