TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Koran Kampus Pennsylvania Soroti Gerakan Supaya Beasiswa Erina Dicabut

Warganet kirim e-mail massal ke dosen di kampus Erina

Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono ketika memamerkan surat penerimaan program pasca sarjana di Universitas Pennsylvania. (www.instagram.com@erinagudono)

Intinya Sih...

  • Warganet kirim e-mail massal ke dosen di kampus Erina, meminta UPenn mencabut beasiswa dan membatalkan status mahasiswa pascasarjana Erina.
  • Media kampus independen, The Daily Pennsylvanian, menyoroti kritik luas terhadap UPenn atas penerimaan Erina dengan metode separuh beasiswa.
  • Patricia Kusumanintyas menyatakan rakyat Indonesia geram terhadap Erina karena memamerkan gaya hidup mewah sementara terjadi aksi demonstrasi besar-besaran di Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Drama jet pribadi yang ditumpangi oleh Kaesang Pangarep akhirnya melebar ke studi pascasarjana sang istri di University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Pada akhir Agustus 2024 lalu, warganet membuat gerakan untuk mengirimkan surat elektronik massal ke para pengajar di kampus yang kerap dijuluki 'UPenn' itu. 

Tujuan dari pengiriman surat elektronik secara massal itu ke para pengajar dan petinggi kampus yakni agar UPenn mencabut beasiswa yang diterima oleh Erina untuk menuntut ilmu di sana. Tujuan lainnya yaitu agar UPenn membatalkan Erina sebagai mahasiswa baru pascasarjana. Seperti yang diketahui Erina diterima di School of Social Policy & Practice di UPenn. 

Fenomena itu kemudian ditulis oleh media UPenn bernama 'The Daily Pennsylvanian'. Pada 15 September 2024 lalu, mereka menurunkan tulisan terkait Erina dengan judul 'Indonesians Urge Penn to Revoke Scholarship Grandted to Daughter-in-Law of Country's President.' Tulisan itu lalu diunggah di platform X pada 17 September 2024 lalu dan sudah mendapatkan views hingga 2,1 juta. 

Ini merupakan kali pertama tulisan yang diturunkan oleh The Daily Pennsylvanian mendapatkan reaksi luar biasa. Mereka juga menurunkan berita nasional mengenai debat capres antara Donald Trump dengan Kamala Harris. Namun, responsnya tidak besar. 

Lalu, apa yang disorot oleh media kampus itu?

1. The Daily Pennsylvanian soroti kritik dari WNI bahwa Erina tak layak dapat beasiswa

Tas mewah Erina Gudono. (instagram.com/erinagudono)

Lebih lanjut, The Daily Pennsylvanian merupakan media kampus yang independen. Ketika ditelusuri, media kampus itu kali pertama terbit pada 1883 dengan nama The Pennsylvanian. Mereka tidak hanya meliput peristiwa yang terjadi seputar kampus UPenn, tetapi juga kejadian di sekitar Philadelphia. 

The Daily Pennsylvanian melihat adanya kritik luas yang dialamatkan kepada kampus UPenn lantaran menerima Erina dengan metode separuh beasiswa. Mereka juga menyoroti unggahan Erina di media sosial yang mengumumkan ia diterima di UPenn.

Namun, kolom komentar di Instagram terkait dengan unggahan tersebut penuh dengan kritikan. Kini kolom komentar di unggahan tersebut dinonaktifkan oleh Erina. 

"Ada pula sejumlah warga Indonesia yang mengunggah ulang pengumuman itu ke platform media sosial lainnya, termasuk X. Dengan latar belakangnya sebagai menantu presiden, ia dianggap tidak pantas mendapat beasiswa," demikian tulis The Daily Pennyslvanian dan dikutip pada Kamis (19/9/2024). 

Media kampus itu juga sudah meminta respons dari Erina dan fakultas SP2 - tempat Erina akan belajar. Namun, keduanya tak memberikan komentar apapun. 

Baca Juga: Data Perjalanan Jet Pribadi Teman Kaesang di Jakarta dan Solo

2. Erina dianggap tak memiliki empati atau tone deaf

potret Erina Gudono dan Kaesang di Amerika (instagram.com/erinagudono)

Di sisi lain, The Daily Pennyslvanian sempat meminta komentar dari Patricia Kusumanintyas, WNI yang merupakan alumni Columbia University. Baik UPenn dan Columbia University merupakan kampus yang masuk ke dalam daftar kampus bergengsi Ivy League. 

Patricia mengatakan bahwa penyebab rakyat Indonesia geram terhadap Erina lantaran ia memamerkan gaya hidup mewah dengan menumpang jet pribadi. Sementara, di momen bersamaan, sedang terjadi aksi demonstrasi besar-besaran yang memprotes agar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak diakali oleh parlemen.

Erina yang akan menempuh studi di SP2 tidak berkomentar sama sekali terkait aksi demo besar tersebut. Sementara, mahasiswa yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi direspons dengan sikap represif aparat kepolisian dan gas air mata. 

"Sangat tidak adil ketika ada begitu banyak penindasan yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi dan Erina tak menunjukkan sikap empati sedikit pun," kata Patricia. 

Meski begitu, Patricia tidak sepakat bila penerimaan Erina sebagai mahasiswa baru harus dibatalkan oleh UPenn. Tetapi, ia mendorong agar manajemen UPenn meneliti latar belakang setiap calon penerima beasiswa. Calon mahasiswa yang memiliki isu terkait hak asasi manusia dan demokrasi di negara asalnya, kata Patricia, bisa dipertimbangkan kembali untuk mendapat beasiswa. 

Baca Juga: Menelusuri Jejak Jet Pribadi yang Ditumpangi Kaesang dan Erina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya