Komite Keselamatan Jurnalis Khawatir Kasus Wartawan Karo Masuk Angin
Polisi belum berhasil ungkap motif pembakaran usai 3 minggu
Intinya Sih...
- Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) meminta keadilan atas kematian jurnalis Rico Pasaribu yang dibunuh setelah membuat tulisan kontroversial.
- Polisi belum berhasil ungkap motif pembakaran rumah Rico Pasaribu 20 hari setelah peristiwa, meskipun telah menangkap tiga tersangka.
- Pihak keluarga dan KKJ ingin pengusutan kasusnya diberi atensi oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar terungkap dengan proses hukum yang benar dan adil.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) menyambangi Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta Pusat pada Rabu (17/7/2024). Ini merupakan tujuan kelima yang didatangi untuk meminta keadilan atas kematian jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu.
Rico dan tiga anggota keluarganya tewas pada 27 Juni 2024 usai rumahnya dibakar. Peristiwa pembunuhan itu terjadi tak lama usai Rico membuat tulisan adanya prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang menjadi beking praktik perjudian di Kabupaten Karo.
Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bayu Wardhana menduga pengusutan kasus pembunuhan Rico dan tiga anggota keluarganya mulai masuk angin. Apalagi bila pengusutan kasusnya tidak dikawal dari pejabat tinggi dan aparat hukum di Jakarta.
Bayu menduga pengusutan kasusnya masuk angin lantaran hingga kini prajurit TNI AD yang diduga terkait dengan kematian Rico tidak pernah dipanggil. "Itu indikasi dari tim investigasi KKJ di Sumatra Utara. Mendiang terbunuh ada kaitannya dengan berita itu. Nah, sampai sekarang, anggota TNI ini tidak pernah dipanggil, tidak pernah diproses ke penyelidikan atau diarahkan ke sana," ujar Bayu di KSP pada Rabu.
Bahkan, Pangdam I/Bukit Barisan dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sudah menyatakan tidak ada anggota TNI yang terkait dengan kasus pembakaran rumah Rico. Padahal, ketika itu, proses penyelidikan masih berjalan.
Saat di KSP, mereka ditemui oleh Deputi IV dan Deputi V. Namun, menurut Bayu pada deputi itu tidak bisa mengambil keputusan. Mereka berjanji akan melaporkan ke Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Baca Juga: Anak Wartawan Karo Korban Pembakaran Datangi Komnas HAM hingga KPAI