TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komika Panji Buat Video Terbuka Bagi Jokowi: Bilang Aja Dukung Prabowo

Jokowi diduga tak mau cuti untuk berkampanye

Komika Panji Pragiwaksono mengirimkan pesan terbuka kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. (Tangkapan layar YouTube Panji Pragiwaksono)

Jakarta, IDN Times - Komika Panji Pragiwaksono membuat video berisi pesan terbuka kepada Presiden Joko "Jokowi" Widiodo. Dalam video yang direkam ketika ia di Amerika Serikat itu, Panji mengomentari pernyataan Jokowi bahwa presiden boleh ikut berkampanye dan memihak salah satu paslon. 

Panji membenarkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut boleh ikut mengampanyekan salah satu paslon. Asalkan, Jokowi sebagai presiden mengajukan cuti dan tidak menggunakan fasilitas negara. 

"Bapak ngomong begitu, seakan-akan bapak yakin yang bapak sampaikan sudah pasti benar. Yang jadi pertanyaan sesungguhnya adalah bapak lagi dukung siapa? Karena wartawan sempat nanya bapak memberikan dukungan ke siapa. Bapak nanya balik ke wartawan 'menurut kalian saya dukung siapa?' Saya prediksi wartawan kaget ketika bapak buat pernyataan tersebut," ujar Panji dari video YouTubenya yang berdurasi 24 menit dan 34 detik seperti dikutip pada Sabtu (27/1/2024). 

Pria yang dulu merupakan penyiar radio tersebut menduga kuat di pemilu 2024, Jokowi mendukung paslon 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Bilang aja, Pak. Bilang aja secara terbuka kalau bapak dukung Pak Prabowo. Karena dengan itu, kami tahu dan kami bisa minta Pak Jokowi untuk cuti," kata dia lagi. 

Namun, Panji memprediksi mantan Wali Kota Solo itu sengaja tidak menyampaikan dukungannya secara terbuka ke kandidat tertentu. Agar tidak perlu ambil cuti. 

"Sehingga, kekhawatiran banyak orang adalah bapak bisa menggunakan fasilitas negara. Kan gak ngomong," tutur dia. 

Baca Juga: Jokowi Dinilai Melanggengkan Kekuasaan Demi Menangkan Anaknya di 2024

1. Meski Jokowi tak bilang terbuka, pernyataan di Halim sudah dianggap dukungan ke Prabowo

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika ikut menyaksikan penyerahan Super Hercules C-130 J di Halim. (Dokumentasi Media Menhan)

Lebih lanjut, Panji mengkritisi sikap abu-abu Jokowi ketika menyampaikan kalimat presiden dan menteri dibolehkan ikut kampanye di pemilu 2024. Sebab, meski ia tak menyampaikan dukungan secara terbuka ke paslon tertentu, tetapi di samping Jokowi ketika itu ada Prabowo. Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu, ikut maju sebagai capres dan berpasangan dengan putra sulungnya. 

"Bapak ngomong begitu saja, sedangkan di belakang bapak ada menteri, itu kan menurut orang sudah seperti endorsement. Bapak bicara itu di acara di mana bapak menjalankan fungsi sebagai presiden. Bilang aja, Pak, supaya kami bisa minta bapak untuk cuti," tutur dia. 

Ia memberikan contoh lain di mana posisi Jokowi kembali abu-abu. Momen tersebut ketika Jokowi malah ikut mengomentari debat capres ronde ketiga.

Ketika itu, penampilan Prabowo dinilai kedodoran. Padahal, tema debat saat itu menyangkut isu pertahanan dan keamanan. Sedangkan, Prabowo masih menjabat sebagai Menhan aktif. 

"Seperti debat capres yang ketiga kemarin, ketika bapak bikin pernyataan bahwa debat capres menyerang personal, bukan adu gagasan, kita tahu bahwa bapak sedang jadi Joko Widodo bukan Presiden RI," tutur dia. 

Panji menggaris bawahi bila Jokowi tak ajukan cuti maka pernyataan apapun yang keluar dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap disampaikan oleh Presiden RI. 

Baca Juga: Jokowi Dinilai Melanggengkan Kekuasaan Demi Menangkan Anaknya di 2024

2. Panji usul tak perlu lagi ada pemilu karena presiden sudah memihak paslon tertentu

Presiden Jokowi hadir dalam acara penyerahan pesawat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (dok. Sekretariat Presiden)

Melihat situasi yang seperti itu, Panji kemudian mengusulkan agar sebaiknya pemilu 2024 ditiadakan saja. Sebab, posisi di antara ketiga paslon sudah tidak imbang. Apalagi Presiden RI justru memihak paslon tertentu. 

"Sekarang kalau presiden endorse salah satu capres, ngapain kita ada pemilu? Kan sudah pasti menang (paslon tersebut)," ujar Panji. 

"Gimana paslon lain mau menang? Ibarat kata nih, Pak, buzzernya presiden, menteri. Gimana caranya yang lain mau menang? Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Bahlil (Menteri Investasti) ada di belakang. Fire power bapak dari segi keartisan luar biasa. Teman-teman komika saya, bapak tahu siapa," tutur dia. 

Panji juga mengkritisi kebijakan yang sifatnya standar ganda lantaran para ASN di bawah justru dilarang menunjukkan dukungan secara terbuka. Para ASN dilarang menunjukkan gestur tangan tertentu. Sedangkan, presiden dan menteri dibolehkan memihak dan menunjukkan dukungan untuk paslon tertentu. 

"Apa yang sedang kita lakukan di sini, Pak Presiden?" tanya Panji. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya