TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua Umum PAN: Koalisi Kebangsaan di Bawah Orkestrasi Komando Jokowi

Apakah PDIP bakal ikut diajak dalam Koalisi Kebangsaan?

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ketika menemui Ketum Gerindra, Prabowo Subianto di Kertanegara pada Sabtu, (8/4/2023). (www.instagram.com/@amanatnasional)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengakui koalisi besar yang rencananya bakal diisi lima parpol pendukung pemerintah, berada di bawah orkestra dan komando Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Menurut politikus yang akrab disapa Zulhas, ide dibentuknya koalisi besar menjadi salah satu cara untuk mengelola negara Indonesia yang begitu besar. 

"Negara besar ini kan gak mungkin diurus satu atau dua (pihak), tapi harus besar juga yang (pihak) yang mengurusnya. Yang kita kadang-kadang saya sebut Koalisi Kebangsaan, karena perlu kebersamaan kita untuk memajukan negeri ini. Ini semua tentu di bawah orkestrasi dan komando Pak Jokowi," ungkap Zulkifli ketika memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Sabtu (8/4/2023). 

Pertemuan Zulkifli dengan Prabowo di Jalan Kertanegara merupakan tindak lanjut dari silaturahmi Ramadan di kantor DPP pada 2 April 2022. Acara tersebut dihadiri lima ketum parpol pendukung pemerintah dan Jokowi.

Namun, dua ketum parpol yakni Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri terlihat absen. Zul mengaku mengundang ketua ketum tersebut. Tetapi, baik Paloh dan Mega sama-sama sedang berada di luar negeri. 

Sementara, banyak yang menduga PAN yang mengambil inisiatif untuk menemui Prabowo lantaran relasi kedua parpol itu sudah lama terjalin. PAN menjadi parpol pendukung Prabowo untuk maju jadi capres di pemilu 2014 dan 2019 lalu. 

"Dengan Gerindra, kami punya pengalaman panjang. Mudah-mudahan silaturahmi ini bisa kami lanjutkan. Saya siap untuk menjadi apa saja lah, ke sana dan kemari gitu ya untuk merajut ini, sehingga kenyataan untuk mencari jalan tengah yang kokoh dan kuat bagi Indonesia bisa terwujud," tutur Zul yang mengenakan kemeja berwarna biru tersebut. 

Lalu, apakah PDIP bakal diajak untuk masuk ke dalam Koalisi Kebangsaan? 

Baca Juga: Airlangga Wacanakan Koalisi Besar: Tunggu Tanggal Mainnya

1. Zulhas bakal sambangi PDIP usai berkunjung ke kediaman Prabowo

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ketika menemui Ketum Gerindra, Prabowo Subianto di Kertanegara pada Sabtu, (8/4/2023). (www.instagram.com/@amanatnasional)

Sementara, saat ini Koalisi Kebangsaan masih menyamakan frekuensi dan titik temu. Sejumlah pihak memperkirakan bakal susah mencari titik temu dari kelima parpol tersebut. Salah satu poin yang bakal alot dibahas yakni soal penentuan capres dan cawapres. 

Di sisi lain, posisi PDI Perjuangan yang terkesan tak diajak, akhirnya membuahkan respons, mereka siap menjadi tuan rumah pertemuan para parpol. Zulkifli menyebut pertemuan dengan PDIP bakal dilakukan usai bertemu Prabowo. 

"Jadi, ini kan bicara proses. Pembicaraan tentu nanti berkunjung juga ke PDIP," kata Zulkifli. 

Salah satu poin yang bakal dibahas PAN ketika menemui PDIP yaitu permintaan partai dengan lambang banteng moncong putih itu yang menginginkan agar diberi jatah untuk mengajukan capres. 

Zulhas menambahkan guna menindaklanjuti pertemuan yang telah dilakukan hari ini, partai lainnya yang tergabung dalam KIB seperti PPP dan Golkar juga akan turut menemui Prabowo, untuk membahas koalisi Pemilu 2024.

"Nanti juga KIB bertemu dengan Gerindra mungkin lengkap. Namanya komunikasi ini proses perlu berjalan," kata dia.

2. Zulkifli dan Prabowo berbicara jalan tengah pada Pemilu 2024

Ketua Umum PAN (ketiga dari kanan), Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke kediaman Prabowo di Kertanegara pada Sabtu, (8/4/2023). (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, baik Prabowo dan Zulkifli saling menyebut kalimat jalan tengah usai bertemu di Jalan Kertanegara nomor 4, Jakarta Selatan. "Ini yang kami inginkan, jalan tengah. Bagi kami ini suatu kesejukan, ini suatu moderasi, gak usah jor-joran kalau bersaing. Biasa-biasa saja," kata Prabowo.

Di kesempatan yang sama, Zulkifli mengatakan, partai-partai politik ingin memegang komitmen untuk membangun bangsa. Oleh karena itu, komunikasi akan terus dilakukan menjelang pergantian kepemimpinan lewat Pilpres 2024.

"Yang kami sampaikan bareng-bareng kebersamaan komitmen kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi sebagai jalan tengah nanti untuk majukan indonesia," tutur Zulkifli. 

Baca Juga: Pertemuan 5 Parpol di Kantor PAN Bahas Fondasi Koalisi Besar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya