Joni Pemanjat Tiang Bendera Gagal Masuk TNI karena Tinggi Badan Kurang
Padahal, Jokowi pernah janjikan Joni jadi anggota TNI
Intinya Sih...
- Joni viral karena memanjat tiang bendera pada HUT ke-73 RI di SMP Negeri Silawan.
- Jokowi pernah menjanjikan Joni bisa masuk TNI, namun ia tidak lolos seleksi Bintara TNI Angkatan Darat 2024 karena kendala fisik.
- Kepala Dinas Penerangan TNI AD meminta Joni untuk tidak patah semangat dan mencoba lagi di masa datang.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sosok Yohanes Gama Marchall Lau alias Joni pernah viral pada 2018 lalu karena aksinya memanjat tiang bendera ketika peringatan HUT ke-73 RI di SMP Negeri Silawan. Joni rela memanjat tiang bendera untuk mengambil posisi tali pengerek bendera yang terlepas.
Saat menjadi perbincangan di tingkat nasional, Joni pun diundang oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Istana Kepresidenan. Ketika itu, Jokowi menjanjikan Joni bisa diterima untuk masuk ke TNI sesuai cita-citanya.
Namun, ketika mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI Angkatan Darat (AD) 2024 di Kupang, ia dinyatakan tidak lolos di tahap awal. Ia dinyatakan tidak lolos akibat kendala fisik.
"Saya tidak lolos karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ujar Joni.
Pengakuan Joni dalam bentuk video itu kemudian viral dan menjadi perbincangan di media sosial. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Kristomei Sianturi membenarkan Joni memang mengikuti seleksi Caba PK TNI AD 2024. Dalam proses seleksi itu, ia dikatakan tidak memenuhi syarat tinggi badan.
"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," ujar Kristomei kepada media di Jakarta pada Selasa (6/8/2024).