Jokowi Tak Ajak Airlangga Kunjungan ke China, Golkar: Itu Hak Presiden
Jokowi memilih mengajak Luhut dan Bahlil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, tidak mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan kunjungan kerja ke China, Kamis (27/7/2023). Padahal, salah satu fokus kunjungan Jokowi ke Chengdu, China, membahas investasi maupun berbagai proyek strategis Indonesia dan Negeri Tirai Bambu. Jokowi juga memenuhi undangan untuk bertemu Presiden China, Xi Jinping.
Dalam kunker terbatas itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, dan Menteri Investasi, Bahlil Lahaladalia. Kedua menteri itu kebetulan disebut-sebut berminat menjadi calon ketua umum Partai Golkar, di tengah muncul wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar dan mengganti Airlangga dari posisi ketua umum.
Saat dimintai komentarnya, Airlangga mengaku tak mempermasalahkannya. Sebab, kunker terbatas itu hanya berlangsung satu hari.
"Itu kan kunjungan kerjanya hanya satu hari," ujar Airlangga di kediamannya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini.
Alih-alih ikut mendampingi Jokowi, Airlangga memanfaatkan waktunya untuk menerima kunjungan dari Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani.
Baca Juga: Isu Munaslub Golkar, KPU: Perubahan Pengurus Tak Pengaruhi Bacaleg
1. Hak Jokowi untuk mengajak menteri dalam kunjungan kerja
Sementara, ketika ditanyakan kepada DPP Partai Golkar, mereka mengatakan menteri yang diajak dalam kunjungan kerja adalah kewenangan penuh presiden. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, Airlangga tidak bisa memaksa Jokowi mengajaknya ikut kunjungan kerja.
"Kalau yang menentukan siapa yang ikut atau gak bersama presiden, itu kan kewenangan sepenuhnya ada di tangan presiden. Pak Airlangga gak bisa menyodorkan diri minta (diajak). Kalau Pak Presiden lebih memilih mengajak dia (Luhut dan Bahlil) ya silakan saja. Itu haknya Beliau," tutur dia.
Baca Juga: Erwin Aksa: Menteri Nonpolitik Fokus Tugas, Gak Usah Urus Golkar!