TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Tak Ajak Airlangga Kunjungan ke China, Golkar: Itu Hak Presiden

Jokowi memilih mengajak Luhut dan Bahlil

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdangangan Agus Suparmanto tiba dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, tidak mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan kunjungan kerja ke China, Kamis (27/7/2023). Padahal, salah satu fokus kunjungan Jokowi ke Chengdu, China, membahas investasi maupun berbagai proyek strategis Indonesia dan Negeri Tirai Bambu. Jokowi juga memenuhi undangan untuk bertemu Presiden China, Xi Jinping. 

Dalam kunker terbatas itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, dan Menteri Investasi, Bahlil Lahaladalia. Kedua menteri itu kebetulan disebut-sebut berminat menjadi calon ketua umum Partai Golkar, di tengah muncul wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar dan mengganti Airlangga dari posisi ketua umum. 

Saat dimintai komentarnya, Airlangga mengaku tak mempermasalahkannya. Sebab, kunker terbatas itu hanya berlangsung satu hari. 

"Itu kan kunjungan kerjanya hanya satu hari," ujar Airlangga di kediamannya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hari ini. 

Alih-alih ikut mendampingi Jokowi, Airlangga memanfaatkan waktunya untuk menerima kunjungan dari Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani. 

Baca Juga: Isu Munaslub Golkar, KPU: Perubahan Pengurus Tak Pengaruhi Bacaleg

1. Hak Jokowi untuk mengajak menteri dalam kunjungan kerja

Politisi Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng (kiri) dan Ace Hasan Syadzily di kediaman Airlangga Hartarto. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, ketika ditanyakan kepada DPP Partai Golkar, mereka mengatakan menteri yang diajak dalam kunjungan kerja adalah kewenangan penuh presiden. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, Airlangga tidak bisa memaksa Jokowi mengajaknya ikut kunjungan kerja. 

"Kalau yang menentukan siapa yang ikut atau gak bersama presiden, itu kan kewenangan sepenuhnya ada di tangan presiden. Pak Airlangga gak bisa menyodorkan diri minta (diajak). Kalau Pak Presiden lebih memilih mengajak dia (Luhut dan Bahlil) ya silakan saja. Itu haknya Beliau," tutur dia. 

2. Jokowi bantah ikut cawe-cawe di internal Golkar

Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Lanud Halim untuk bertolak ke China. (www.instagram.com/@bahlillahadalia.

Jokowi membantah ikut cawe-cawe di internal Partai Golkar sehingga memicu dorongan wacana Munaslub. Dia mengatakan konflik internal yang kini terjadi di Golkar tidak ada hubungan sama sekali dengan Istana. 

"Itu urusan internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kami," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur belum lama ini. 

Sementara, ketika berbicara mengenai konflik internal Golkar, Jokowi turut didampingi Luhut Pandjaitan dan Bahlil Lahaladalia. Ia pun menyerahkan langsung kepada individu yang namanya disebut-sebut ingin duduk sebagai ketua umum Golkar. 

"Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, Pak Bamsoet punya keinginan (jadi ketua umum) ya itu urusan Beliau-Beliau. Bukan urusan kita. Itu kan urusan internal Golkar ya," tutur Jokowi.

Baca Juga: Erwin Aksa: Menteri Nonpolitik Fokus Tugas, Gak Usah Urus Golkar!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya