TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jimly Asshiddiqie Sebut Fufufafa Kampanye Hitam, Warganet Protes

Warganet soroti putra Jimly yang jadi pengurus Gerindra

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie di depan rumah Prabowo pada 10 April 2024. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Cuitan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie soal akun Kaskus Fufufafa ramai dibicarakan warganet.

Dalam cuitannya, Jimly menulis sebaiknya publik melupakan saja apa yang ditulis pengelola akun Fufufafa 10 tahun lalu. Meski ia mengakui apa yang ditulis di akun tersebu menyerang pribadi dan termasuk kampanye negatif. 

"Fufufafa, tidak lain cermin tingkat perdabadan demokrasi masih rendah dan kampungan. Sangat didominasi negatif dan black campaign serta menyerang pribadi," cuit Jimly yang dikutip pada Minggu (15/9/2024). 

"Misal pun orangnya memang benar, kejadiannya waktu Pilpres 10 tahun lalu. Sudah lah lupakan saja. Apalagi kalau cuma untuk adu domba presiden terpilih dengan wakilnya," imbuhnya. 

IDN Times telah meminta izin untuk mengutip cuitan tersebut kepada Jimly. Cuitan itu sendiri kini telah dibaca 1,5 juta kali.

Namun, mayoritas memprotes ajakan Jimly untuk melupakan isi tulisan di akun Fufufafa. Bahkan, warganet ikut melampirkan sejumlah temuan bahwa akun Fufufafa benar dikelola putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang juga Wakil Presiden terpilih 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka. 

Akun Kaskus itu tengah dikuliti warganet. Sebab, isinya tidak hanya melecehkan perempuan, tetapi juga memaki Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto beserta keluarganya. 

1. Cuitan Jimly Asshiddiqie diprotes warganet

Cuitan Jimly Asshiddiqie soal fufufafa. (www.x.com/@JimlyAs)

Cuitan Jimly membuat warganet geram. Mereka merasa bingung mengapa harus memaafkan Gibran yang diduga sebagai pengelola akun tersebut. Apalagi yang ditulis di akun Kaskus tersebut dinilai sudah melecehkan perempuan. 

"Bahkan, setelah yang bersangkutan menjadikan perempuan sebagai obyek dan berulang kali melecehkan, mengapa kita harus se-pemaaf itu, Prof?" tanya warganet di akunnya, dikutip Minggu (15/9/2024). 

Menurut warganet lainnya, Gibran tidak sepatutnya diberi maaf lantaran ketika menulis cuitan tersebut usianya sudah 26 tahun. Ia dianggap sudah dewasa saat menulis itu di Kaskus. 

"Bayangin aja di umur 26 tahun jadi anon bitter yang suka lecehin perempuan dan komentarin dada orang. Shame on him eww!" kata warganet lainnya. 

Komentar juga datang dari Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya. Ia mendorong agar sebaiknya diakui saja pemilik akun Fufufafa memanglah Gibran. 

"Kalau benar ya diakui saja (itu akun Gibran). Toh secara tata negara gak akan membatalkan apapun. Yang tidak beradab itu kalau ada pihak-pihak yang mengatakan itu bukan dia dan cari kambing hitam," cuit Yunarto. 

Namun, ada pula yang menilai komentar Jimly sebagai sesuatu yang wajar. Sebab, putra Jimly merupakan pengurus di Partai Gerindra. 

Baca Juga: Viral Anonymous Bocorkan Data Akun Fufufafa, Nama Gibran Muncul

2. Dasco sebut Prabowo tak pernah memusingkan pengelola akun Fufufafa

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad minta Kominfo blokir situs palsu Gerindra. (IDN Times/Amir Faisol)

Semenatra, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, merespons kemunculan akun Fufufafa dengan nada serupa. Ia menyebut isi komentar di akun tersebut tidak sempat dibahas di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Yang begitu-begitu gak pernah dibahas-bahas, gitu lho. Jadi jangan kemudian ditulis seolah-olah (terjadi) keretakan, apalah segala itu," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 12 September 2024.

Ketika ditanya apakah pembuat akun Fufufafa akan dilaporkan ke polisi dengan dugaan penghinaan, Dasco membiarkan nantinya proses yang berlaku berjalan.

"Setahu saya, Pak Prabowo gak pernah pusingkan hal-hal seperti itu," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya