TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Pesan Prabowo ke TNI AD Usai 2 Helikopter Diperbaiki 3 Tahun Lebih

Beberapa helikopter TNI kerap mengalami kecelakaan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika menyaksikan helikopter Bell 412 yang telah selesai jalani proses overhaul diserahkan ke TNI Angkatan Darat (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Jakarta, IDN Times - Dua helikopter jenis Bell 412 EP HA-5179 dan HA-5185 sudah selesai menjalani proses overhaul atau perbaikan menyeluruh. Overhaul yang berlangsung selama 40 bulan atau lebih dari tiga tahun itu dikerjakan PT Black Diamond Heliaero. Dua unit helikopter itu kemudian diserahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada TNI Angkatan Darat (TNI AD). 

Dalam sambutannya, Prabowo menitipkan satu pesan berharga bagi TNI AD yakni agar alutsista tersebut dijaga sebaik-baiknya. Alutsista di berbagai matra rutin dipelihara dalam rangka meningkatkan kesiapan operasional TNI dan mencegah terjadinya kecelakaan. 

"Rakyat menginginkan agar alutsista dapat digunakan dan dirawat sebaik-baiknya," ujar Prabowo di Semarang, Jawa Tengah, yang dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 27 Oktober 2021. 

Kemenhan, kata Prabowo, terus berupaya mewujudkan komitmennya untuk memaksimalkan anggaran di bidang pertahanan, baik untuk pengadaan atau perawatan alutsista TNI. 

Lantas, spesifikasi apa saja yang dimiliki helikopter tersebut?

Baca Juga: Enam Helikopter TNI AU Siap Kibarkan Merah Putih Raksasa Saat HUT RI

1. Helikopter Bell EP beberapa kali pernah mengalami kecelakaan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika menyaksikan helikopter Bell 412 yang telah selesai jalani proses overhaul diserahkan ke TNI Angkatan Darat (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Pesan Prabowo kepada Pusat Penerbangan Angkatan Darat untuk merawat alutsista bukan sekadar formalitas. Sebab, helikopter Bell 412 Enhanced Performance (EP) pernah beberapa kali jatuh ketika digunakan personel TNI AD saat tengah bertugas. 

Peristiwa nahas yang paling menjadi sorotan terjadi di Poso, Sulawesi Tengah pada Maret 2016. Sebanyak 13 personel TNI AD yang masuk dalam Satgas Tinombala, tewas lantaran helikopter yang ditumpangi jatuh. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI ketika itu, Mayjen TNI Tatang Sulaeman, menyebut penyebab helikopter jatuh saat bertugas, disebabkan faktor cuaca. 

"Kami mendapat musibah yaitu jatuhnya helikopter milik TNI AD saat sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri, di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," ungkap Tatang lima tahun lalu.

Masih di tahun yang sama, helikopter jenis Bell milik TNI AD juga mengalami musibah. Helikopter yang diawaki Lettu Cpn Abdi, Lettu Cpn Yohanes, Lettu Cpn Ginasa, Sertu Bayu dan Praka Suyanto jatuh di daerah pegunungan wilayah Malinau Kalimantan Utara. Helikopter tersebut jatuh ketika melaksanakan tugas untuk mendorong logistik pasukan di perbatasan. 

2. Helikopter Bell 412 EP yang ada di Skadron 11 Semarang buatan PT Dirgantara Indonesia

Ilustrasi unit helikopter Bell 412 EP yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Darat (Dokumentasi PT DI)

Meski ada juga jenis helikopter Bell yang diimpor, tetapi helikopter tersebut sudah berhasil diproduksi dalam negeri oleh PT Dirgantara Indonesia. Itu sebabnya, PT DI mengirimkan juga lima unit helikopter jenis 412 EP I bagi TNI AD yang berada di Skadron 11/Serbu, Semarang, Jateng. 

PTDI sebelumnya telah berhasil mengirimkan tiga unit helikopter Bell 412EPI pada 29 Desember 2020, 17 Februari 2021, dan 19 Februari 2021. Helikopter buatan PT DI ini mampu mengangkut 15 orang dengan rincian 1 pilot dan 14 penumpang. Helikopter tersebut juga dilengkapi dua mesin pratt and whitney PT6T-9 twin pac.

Keunggulan lain dari helikopter ini yakni full glass cockpit, AFCS 4-axis dan dilengkapi dengan gatling gun.

Baca Juga: Filipina dan Bangladesh Berminat Beli Tank Harimau Buatan Pindad

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya