TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Idrus Marham Yakin Bahlil Terpilih secara Aklamasi Jadi Ketum Golkar

Airlangga diyakini tetap diberi posisi di Partai Golkar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika berfoto bersama Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. (Dokumentasi Istimewa)

Intinya Sih...

  • Bahlil Lahadalia diyakini akan terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Partai Golkar
  • Lebih dari 30 Ketua DPD memberikan sinyal dukungan, termasuk senior partai seperti Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita
  • Airlangga Hartarto diprediksi tetap mendapat jabatan di Partai Golkar atau berpeluang besar mendapat jabatan di kabinet Prabowo-Gibran

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mengaku yakin Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia akan terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum parpol dengan lambang pohon beringin hijau itu. Sebab, sudah lebih dari 30 Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memberikan sinyal bakal mendukung Bahlil ketika musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dihelat. 

Munaslub digelar menyusul Airlangga Hartarto yang mundur dari posisi sebagai ketua umum secara mendadak pada 10 Agustus 2024 lalu. Pengunduran diri itu dinilai janggal lantaran mendekati momen pendaftaran calon kepala daerah ke KPUD. 

"Siapa yang akan terpilih (sebagai) ketum? Tanpa mendahului Tuhan, saya yakin berdasarkan aspirasi dari bawah, dari DPD yang sudah ada, 30 DPD sudah mendukung Bahlil. Juga komunikasi tingkat atas, terutama senior, katakan lah saudara Bahlil terpilih," ujar Idrus ketika ditemui di kawasan Matraman, Jakarta Timur pada Selasa (13/8/2024). 

Bahkan, ia juga yakin sejumlah nama yang diprediksi jadi penantang Bahlil di bursa calon ketua umum, pada akhirnya akan mendukung Menteri Investasi tersebut. Sejumlah nama yang dimaksud Idrus yaitu Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita. 

"Karena aspirasi DPD I sudah terbangun dan terformat ke situ (dukung Bahlil)," katanya. 

Baca Juga: Bahlil Ungkap Pembicaraan dengan Airlangga Usai Mundur dari Golkar

1. Bahlil dianggap penuhi syarat jadi calon ketua umum Golkar

(pinterest/JawaPos)

Lebih lanjut, Idrus membantah bahwa Idrus tidak memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Sebab, ketika ia menjabat Sekretaris Jenderal, ada Surat Keputusan (SK) yang menetapkan Bahlil jadi bendahara di DPD Golkar Papua. Artinya, Bahlil sudah memenuhi syarat sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) pernah menjadi pengurus DPP selama satu periode dan organisaris pendiri atau organisasi di bawahnya yaitu DPD. 

"Jadi, dulu saya selaku Sekjen pernah keluarkan SK menunjuk Bahlil sebagai bendahara DPD I Partai Golkar Provinsi Papua. Ini memenuhi syarat," katanya. 

Idrus juga memuji Bahlil sebagai kader plus sebab kepengurusannya dimulai dari Papua. Sementara, kader lain tiba-tiba sudah berada di posisi pimpinan tak pernah turun ke bawah. 

"Bahlil Ladalia ini adalah kader Golkar yang lahir dari proses sepatu miring. Dulu kalau kita berjuang, kaki kita pakai sepatu sampai miring-miring," tutur dia. 

Apalagi, Bahlil saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi. Namun, muncul sejumlah persepsi, Bahlil bisa duduk sebagai menteri bukan lantaran dukungan Partai Golkar. 

"Harusnya berterima kasih dong, Pak Jokowi memilih kader Partai Golkar yang namanya Bahlil. Itu semua karena kompetensi dirinya," imbuhnya. 

Baca Juga: Jusuf Hamka Ragu Airlangga Mundur Sebagai Ketum Atas Keinginan Sendiri

2. Idrus Marham akui dukung Bahlil sebagai calon ketua umum pengganti Airlangga

Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham ditemui di area Jakarta Selatan. (IDN Times/Santi Dewi)

Idrus pun secara blak-blakan mengakui bahwa ia mendukung Bahlil Lahadalia untuk menjadi ketua umum selanjutnya dan menggantikan Airlangga.

"Iya, saya memang mendukung Bahlil sebagai calon ketua umum," kata Idrus. 

Ia juga tak menampik sempat bertemu empat mata dengan Bahlil. Dalam pertemuan itu, Idrus mengaku menitipkan sejumlah pesan kepada Bahlil. 

"Saya titipkan pesan untuk tunjukkan kepemimpinan apa adanya. Jangan terlalu banyak muncul dengan kepalsuan-kepalsuan. Dia itu satu kata dengan perbuatan. Saya juga minta agar siapkan waktu untuk melayani bukan dilayani," katanya memuji Bahlil. 

Ketika IDN Times tanyakan apakah Bahlil menjanjikan posisi di DPP seandainya ia terpilih, Idrus tak menjawab dengan lugas. Menurutnya, tanpa posisi strategis di DPP Partai Golkar, ia masih tetap bisa berkontribusi. 

"Untuk apa posisi-posisi? Tanpa posisi-posisi itu, saya tetap bisa berperan. Karena saya termasuk orang yang berpikir orang bisa berperan karena punya konsep bukan karena punya posisi," ujar mantan narapidana kasus korupsi itu. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya