Elite Golkar: PDIP Silakan Kalau Mau Pecat Gibran, Tak Usah Melankolis
PDIP duga Gibran bakal pakai skenario dizalimi bila dipecat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, mempersilakan PDI Perjuangan (PDIP) untuk memecat Gibran Rakabuming Raka dari keanggotaan partai jika menginginkannya. Pihak Golkar bakal menghormati keputusan tersebut. Menurutnya, tidak perlu hal tersebut dibuat drama dan melankolis.
Pernyataan itu disampaikan Nusron menanggapi kalimat Politisi PDIP, Komaruddin Watubun yang mengatakan Gibran diduga bakal menggunakan narasi dizalimi jika dipecat oleh PDIP.
"Lagipula soal narasi dizalimi, itu fakta. Bukan drakor politik. Ini tidak pakai narasi dan skrip drama. Semua kan berjalan atas dasar fakta saja," ujar Nusron dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/11/2023).
"Kalau mau dipecat, ya, monggo. Itu kan hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," katanya.
Menurut Nusron, Gibran adalah seorang politisi yang pemberani. Sebab, sebelum resmi menerima pinangan dari Prabowo Subianto, ia diklaim sudah menemui Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan membicarakan baik-baik rencananya itu.
"Mas Gibran sudah mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik, karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," tutur dia.
Namun hingga saat ini, Gibran tidak pernah menyampaikan secara terbuka mengenai keanggotaannya di PDIP.
Baca Juga: Viral Video Wamendes Pimpin Rapat Bantu Menangkan Gibran
Baca Juga: Soal Wacana 3 Periode, PDIP: Pernyataan Hasto, Puan, Adian Tak Salah
1. Gibran diklaim siap jadi bakal cawapres demi lanjutkan pembangunan Jokowi
Lebih lanjut, Nusron menyebut keputusan Gibran menerima pinangan sebagai bakal cawapres Prabowo merupakan bentuk rekonsiliasi nasional. Hal itu, kata Nusron, demi agar bisa melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Namun, dalam persepsi politisi PDIP, sikap Gibran tersebut dianggap sebagai pembangkang.
"Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antar kelompok bangsa Indonesia. Selain itu, untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," kata dia.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Resmi Daftar ke KPU, Ganjar Pranowo: Selamat Mas Gibran
Baca Juga: Gibran Resmikan PLTSa Solo, Pertama di Indonesia pakai Metode Gasifier