TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elektabilitas Ada di Bawah Si Doel, Suswono Bakal Genjot saat Kampanye

Suswono sebut elektabilitasnya rendah karena jarang muncul

Calon wakil gubernur Jakarta, Suswono di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya Sih...

  • Suswono menyebut elektabilitasnya rendah karena jarang muncul di publik selama lebih dari 10 tahun.
  • Elektabilitas Suswono berada di angka 27,6 persen, sedangkan Rano 'Si Doel' Karno mencapai 37,6 persen menurut hasil survei Poltracking Indonesia.
  • Poltracking Indonesia menempatkan elektabilitas paslon RIDO (Ridwan Kamil-Dharma Pongrekun) di angka 47,5 persen, sementara paslon Pramono Anung-Rano Karno hanya 31,5 persen. Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya memiliki elektabilitas 5,1 persen.

Jakarta, IDN Times - Calon wakil gubernur Jakarta, Suswono menilai wajar bila tingkat elektabilitasnya berada di bawah Rano 'Si Doel' Karno. Sebab, kali terakhir mengemban jabatan publik lebih dari 10 tahun lalu. Suswono dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Pertanian pada 2009. 

Berdasarkan hasil survei terbaru Poltracking Indonesia, elektabilitas Suswono ada di angka 27,6 persen. Sedangkan, elektabilitas Rano mencapai 37,6 persen. 

"Sejak saya tidak lagi menjadi menteri, bekerja di partai pun, saya ada di belakang layar. Baru kali ini (muncul lagi di publik) setelah ditugaskan oleh partai untuk menjadi calon wakil gubernur. Ya, wajar lah, banyak orang yang tak kenal. Sudah lebih dari 10 tahun (tidak muncul)," ujar Suswono menjawab pertanyaan IDN Times di area Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024). 

Itu sebabnya, ia mengaku bakal memanfaatkan momen ketika kampanye hingga akhir November mendatang untuk memperkenalkan diri ke publik. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menekankan bahwa elektabilitas yang terpenting bukan dinilai per individu. Melainkan pasangan calon. 

Poltracking Indonesia menempatkan elektabilitas paslon yang dijuluki RIDO itu di angka 47,5 persen. Sedangkan, paslon Pramono Anung-Rano Karno memiliki elektabilitas 31,5 persen. Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya memiliki elektabilitas 5,1 persen. 

1. Suswono bersyukur Ridwan Kamil sudah punya modal elektabilitas sejak di Jabar

Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil - Suswono saat mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Suswono mengaku bersyukur sebab Ridwan Kamil sudah punya modal elektabilitas sejak masih bertugas sebagai gubernur di Jawa Barat. Sehingga, mereka bisa saling melengkapi. 

"Jadi, sebelum secara resmi ditetapkan sebagai cagub oleh KIM plus, popularitas Pak Ridwan Kamil memang sudah menjanjikan. Apalagi setelah secara resmi ditetapkan oleh KPU sebagai cagub, wajar semakin melejit," katanya. 

Ia pun tidak terlalu mempermasalahkan elektabilitasnya lebih rendah dibandingkan Rano Karno. Sebab, bila pada akhirnya warga Jakarta memilih Ridwan Kamil, maka otomatis ia juga menjadi wakil gubernur. 

"Saya tidak merisaukan hal-hal seperti itu," imbuhnya. 

Baca Juga: Survei Poltracking: Ridwan Kamil 47,5 Persen, Pramono 31,5, Dharma 5,1

2. Elektabilitas Dharma-Kun jadi penentu pilkada berlangsung 1 atau 2 putaran

Hasil survei Poltracking soal Pilkada Jakarta 2024. (Tangkapan layar YouTube Poltracking Indonesia)

Sementara, Direktur eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, bila elektabilitas Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mandek di angka 5 persen, maka diprediksi Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran. Selain itu, elektabilitas Ridwan Kamil harus unggul jauh dibandingkan Pramono. 

"Kalau elektabilitas calon independen stuck atau tidak naik, artinya terakumulasi di dua paslon. Kemudian, di antara dua paslon itu memiliki selisih yang lumayan, maka diprediksi Pilkada Jakarta akan berlangsung satu putaran," ujar Hanta dalam rilis pada Jumat kemarin. 

"Karena pasti ada yang melampaui 50 persen kemungkinan. Apakah itu Ridwan Kamil yang terlihat lebih berpeluang saat ini atau Pramono Anung," imbuhnya. 

Sebaliknya, bila elektabilitas Dharma Pongrekun menunjukkan tren kenaikan hingga dua digit, sedangkan elektabilitas Ridwan-Pramono tidak terlalu jauh, maka pilkada dua putaran semakin terbuka lebar. 

Baca Juga: Jajal MRT Perdana, Suswono: Mirip Kereta di Luar Negeri

3. Jumlah responden yang belum menentukan pilihan masih tinggi

ilustrasi Pilkada Jakarta (IDN Times/Adity Pratama)

Sementara, Hanta juga mengingatkan bahwa jumlah responden yang belum menentukan pilihan di Pilkada Jakarta tergolong besar. Angkanya mencapai 15,9 persen. Pertannyannya, ke mana larinya pemilih yang belum menentukan pilihan tersebut?

Menurut Hanta, bila 15,9 persen responden yang belum memilih itu bisa diserap sepenuhnya oleh paslon Pramono-Rano, maka kekuatannya akan imbang melawan RIDO.

"Atau sebaliknya, bila setengah dari undecided voters bisa diambil oleh Ridwan Kamil, maka pilkada satu putaran semakin terbuka lebar dan dimenangkan Ridwan Kamil," katanya. 

Poltracking Indonesia melakukan survei pada 9-15 September 2024. Populasi survei merupakan warga Jakarta dengan jumlah responden 1.200.

Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka. 

Baca Juga: Daftar Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Bertabur Artis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya