Effendi Gazali Bertemu Wamentan: Gak Ada Bekas Tanda Tindak Kekerasan
Menhan dan Wakil Menteri Pertanian disebut berteman baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi akhirnya muncul usai menjadi sosok yang dicari-cari pada pekan ini. Ia menjadi sosok yang dicari oleh banyak orang lantaran diisukan menjadi korban tindak kekerasan dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Harvick muncul di akun media sosial milik pakar komunikasi politik Effendi Gazali. Di akun media sosial tersebut, terlihat mereka berdua tengah berbincang santai membahas ketahanan pangan sebagai dampak el nino yang berkepanjangan di Tanah Air.
"Di tempat yang sejuk ini, saya bertemu lagi dengan teman lama, Bung Harvick Hasnul Qolbi. Hari ini kami ingin bicara soal ketahanan pangan, jadi bukan soal ketahanan fisik," ujar Effendi di akun media sosialnya yang dikutip pada Kamis (21/9/2023).
Ketika IDN Times konfirmasi, Effendi mengaku pertemuan tersebut terjadi pada Rabu siang kemarin. Ia mengaku pertemuan dengan Harvick tidak bertujuan untuk mengklarifikasi rumor bahwa wamentan menjadi korban tindak penamparan Prabowo.
"Mana ada saya bertemu untuk membahas itu (dugaan pemukulan oleh Menhan). Di situ kan saya berbicara mengenai ketahanan pangan. Gak sambil ngecek kondisi fisik, tapi sambil bercanda saya katakan gak ada masalah sama sekali," katanya melalui telepon pada sore ini.
Baca Juga: Video Capres Tampar Wamen Dihapus, Relawan Prabowo Tetap Lapor Polisi
1. Effendi Gazali sebut relasi Wamentan dan Menhan baik-baik saja
Lebih lanjut, Effendi sempat menanyakan saat bertemu dengan Harvick apakah benar sempat ada adegan kekerasan. "Dia jawab tidak ada. Yang benar adalah adegan kelembutan. Lagipula mereka (Wamentan dan Menhan) berteman baik kok," ujar Effendi.
Informasi soal Harvick diduga menjadi korban tindak kekerasan dari Prabowo disampaikan pertama kali melalui akun medsos Seword. Narator di video itu, Alifurrahman Asyari mendengar dari salah satu saksi mata capres dengan latar belakang menteri aktif mencekik seorang wakil menteri. Peristiwa itu terjadi di ruang rapat kabinet di Istana Kepresidenan.
Namun, Alifurrahman tidak menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi. Ketika dugaan tindak kekerasan itu terjadi, Presiden Joko "Jokowi" Widodo disebut belum tiba di ruang rapat. Belakangan, Jokowi mendengar peristiwa dugaan tindak kekerasan itu.
Sementara, terkait alasan Menhan Prabowo Subianto diduga melakukan tindak kekerasan lantaran kesal Kementerian Pertanian tak membantunya untuk menuntaskan program yang ditugaskan oleh Jokowi. Alhasil, program itu gagal dan menjadi tertawaan banyak orang. Banyak yang menduga program yang dimaksud adalah ketahanan pangan atau food estate.
Prabowo sesungguhnya ingin menyampaikan kekesalan kepada Menteri Syahrul Yasin Limpo. Tetapi, Limpo absen di rapat tersebut. Kehadirannya diwakili oleh Wamentan Harvick.
Baca Juga: Dituding Tampar Wamentan, Prabowo: Itu Tidak Benar, Ketemu Saja Jarang