TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPW NasDem Tawarkan 3 Nama untuk Maju di Pilkada Jakarta

Ada nama Anies, Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino. (www.instagram.com/@wibiandrino)

Intinya Sih...

  • DPW Partai NasDem DKI Jakarta mengusulkan Anies Baswedan, Ahmad Sahroni, dan Wibi Andrino sebagai calon gubernur pada Pilgub November mendatang.
  • Wibi menolak maju sebagai cagub karena baru lolos di DPRD Jakarta, sementara NasDem masih berkomunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi.
  • Wibi berharap Ahmad Sahroni maju sebagai calon gubernur, namun Sahroni ogah menjadi gubernur dan justru mendorong Wibi menjadi calon wakil gubernur.

Jakarta, IDN Times - Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta mengusulkan tiga nama untuk diajukan ke Pilgub pada November  mendatang. Ketiga nama tersebut yaitu Anies Baswedan, Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino.

Wibi diketahui merupakan Ketua DPW NasDem di Jakarta. Sedangkan, Ahmad Sahroni sehari-hari menjabat bendahara umum Partai NasDem. Anies merupakan capres yang kali pertama diusung oleh Partai NasDem. 

"Tanggal 5 Juni lalu, DPW DKI Jakarta telah memberikan rekomendasi kepada Bappilu. Ada tiga nama. Yang pertama, our former governor, mantan gubernur kita, Bapak Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Bapak Ahmad Sahroni, dan yang ketiga saya," ujar Wibi ketika berbicara di Gedung Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta Selatan pada Minggu (23/6/2024). 

Meski namanya masuk, Wibi mengaku tak berminat untuk menjadi calon gubernur. Sebab, namanya baru saja lolos di DPRD Jakarta. 

"Saya sih memang gak minat (maju di Jakarta). Baru dapat kursi pimpinan DPRD masak maju gubernur. Nanti, di-PAW dong," imbuhnya. 

Baca Juga: Siap Maju Pilkada Jakarta, Anies Ingin Kembalikan Program yang Hilang

1. Tiga nama cagub Jakarta NasDem ditawarkan ke partai lain

Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Sahroni. (IDN Times/Aryodamar)

Lebih lanjut, tiga nama cagub itu masih terus digodok. NasDem, kata dia, masih berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk menjajaki peluang berkoalisi.

Sebab, NasDem tidak bisa mengajukan cagub NasDem seorang diri. Berdasarkan perolehan hasil pemilu legislatif, NasDem mendapatkan 11 kursi. 

"Tiga nama itu sudah kami berikan ke Kakak Prananda Surya Paloh. Karena untuk maju di Pilkada Jakarta, NasDem belum cukup kursinya. Kan butuh 22 kursi di DPRD DKI," imbuhnya. 

Baca Juga: Jakarta Semrawut Ditinggal Anies, Heru Budi: Emang Saya Gak Kerja?

2. Ketua DPW NasDem Jakarta harap Sahroni bersedia maju jadi cagub

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Syahroni di Jaksel, Minggu (23/6/2024)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Ia pun mengharapkan Ahmad Sahroni yang maju di Pilgub Jakarta. Bahkan, ia bersedia mendukung penuh supaya Sahroni bisa maju. Namun, perlu pendekatan khusus supaya Sahroni bersedia maju menjadi calon gubernur. 

"Kalau boleh jujur sih ya, dari hati kecil saya ini, saya berdoa dan berharap Bang Ahmad Sahroni maju. Tapi, gimana meyakinkan Beliau ini, berat," ujar Wibi. 

Ia menilai Sahroni memiliki kemampuan dan rekam jejak untuk bisa menjadi pemimpin Jakarta. Sahroni diketahui sudah tiga periode berturut-turut terpilih menjadi anggota DPR di Senayan. Saat ini, Sahroni duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. 

"Kurang canggih apa lagi nih, Abang Sahroni? Tiga periode menjadi anggota DPR. Mudah-mudahan hatinya tergerak untuk maju di Pilkada Jakarta. Karena kalau kita punya kader terbaik tetapi tidak kita dorong, untuk apa?" tanyanya. 

3. Sahroni berdalih tidak pernah bermimpi jadi gubernur

Bendara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni di Jaksel, Minggu (23/6/2024) IDN Times Dini Suciatiningrum

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Sahroni, ia justru mengaku ogah menjadi gubernur. Ia mengaku tidak pernah bermimpi menjadi gubernur. 

"Saya mimpinya jadi presiden. Jadi bukan gubernur. Mikir gubernur dan mimpi aja tidak pernah," ujar Sahroni pada 23 Juni 2024 lalu. 

Menurutnya, geraknya terbatas bila menjadi gubernur. Setiap hendak bepergian harus mengajukan izin ke Menteri Dalam Negeri. 

"Setiap kemana-mana mesti izin. Nah, saya ini pantatnya panas, gak bisa ada di Jakarta. Saya selalu jalan," imbuhnya. 

Ia justru mendorong Wibi agar menjadi calon wakil gubernur periode 2024-2029. "Entah siapa lah gubernurnya, pokoknya wagubnya dia saja. Saya lebih setuju," kata Sahroni. 

Baca Juga: NasDem Buka Opsi Usung Anies dan Bentuk Koalisi Perubahan Pilgub DKI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya