TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CEK FAKTA: Benarkah Anies Sudah Bentuk Partai Perubahan Indonesia?

Di media sosial sudah ramai logo Partai Perubahan Indonesia

Anies Baswedan hadir di acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (11/6/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Antusiasme publik begitu besar ketika mengetahui Anies Baswedan membuka peluang untuk membentuk partai politik. Bahkan, di media sosial sudah beredar luas logo dan nama partai baru yang hendak didirikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Sebagian besar warganet mendorong agar nama partai yang dibentuk Anies bernama Partai Perubahan Indonesia (PPI). Anies didapuk menjadi ketua umumnya. 

Dorongan agar partai politik itu segera dideklarasikan, lantaran Anies gagal maju Pilkada Jakarta 2024. PDI Perjuangan (PDIP) justru mengusung Pramono Anung dan Rano Karno di Jakarta. Sedangkan, tawaran maju di Jawa Barat ditolak Anies, dengan alasan bukan atas permintaan rakyat Jabar.

"Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia? Melihat panasnya Pilkada beberapa hari terakhir, tentu banyak yang kecewa dan merasa patah hati, karena salah satu jagoan terbaik untuk Pilkada DKI yakni Bapak Anies Baswedan akhirnya tidak ikut dalam kontestasi. Sebagai salah satu fans, saya pun merasakan hal yang sama," ujar seorang warganet dengan akun @nabas_me yang dikutip Selasa (3/9/2024).

Ia kemudian mendesain logo untuk partai yang hendak didirikan Anies. "Sebagai seorang desainer tentunya imajinasi saya langsung terpacu dan berpikir 'what if' Pak Anies benar-benar mendirikan partai politik, dan inilah hasil dari imajinasi saya," katanya. 

Ada pula warganet lainnya yang sudah mengedarkan logo Partai Perubahan Indonesia. Namun, benarkah itu nama partai baru yang hendak didirikan Anies?

1. Anies belum umumkan nama partai yang bakal dibentuk

Logo Partai Perubahan yang didesain oleh warganet. (Tangkapan layar X Najla Abbas)

Sementara, juru bicara relawan Anies, Iwan Tarigan, mengatakan hingga saat ini partai tersebut belum dibentuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Namun, kami apresiasi semangatnya. Di sisi lain, masyarakat juga patut mengetahui Pak Anies Baswedan tidak terlibat sama sekali di dalam Partai Perubahan tersebut. Baik proses pembentukan maupun kegiatan-kegiatan partai tersebut," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (3/9/2024). 

Oleh karena itu, kata Iwan, Anies tidak bertanggung jawab secara hukum dan moril terhadap segala akibat yang ditimbulkan atas kegiatan yang mengatasnamakan Partai Perubahan tersebut. Sebab, Anies tidak terkait pembuatan parpol itu. 

"Maka, segala sesuatu yang berbentuk kegiatan penggalangan dukungan moril dan materiil, tidak terkait sama sekali dengan Pak Anies Baswedan," tutur dia. 

Baca Juga: Alasan Anies Tak Ikut Pilkada Jalur Independen: Sudah Didukung Partai

2. Anies mengaku tak ingin terburu-buru membentuk partai politik

Bakal Calon Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (dok. Tim Anies)

Di sisi lain, Anies mengaku tidak ingin terburu-buru membentuk partai politik baru. Ia sudah menugaskan beberapa orang untuk membuat kajian soal pembentukan parpol tersebut. 

"Saya akan hati-hati. Kami akan serius untuk mengkaji, menakar, bukan sekadar karena euforia dari lingkungan sekitar 'ayo, bikin partai, ormas.' Jangan! Karena ini sebuah langkah yang punya tanggung jawab konstitusional, politik dan kepercayaan kepada publik," ujar Anies seperti dikutip dalam program Mata Najwa hari ini. 

"Momentum memang penting. Tetapi kematangan juga tidak kalah penting," sambungnya. 

Anies membantah partai baru itu dibentuk sebagai kendaraan politiknya agar bisa ikut kontestasi Pemilu 2029. Menurut dia, parpol dibentuk lantaran ada aspirasi besar yang menginginkan perubahan. 

"Ada aspirasi yang menginginkan perubahan. Aspirasi itu kemarin dititipkan ketika kami berkeliling ke seluruh Indonesia. Itu ada wujudnya yakni suara. Lebih dari 40 juta yang menginginkan perubahan," katanya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya