TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CEK FAKTA: Anies Sudah Edarkan Formulir buat Rekrut Kader Parpol Baru?

Anies buka peluang buat parpol baru usai gagal di pilkada

Anies Baswedan (IDN Times)

Intinya Sih...

  • Anies Baswedan membuka peluang untuk membuat partai politik baru setelah gagal di Pilkada Jakarta dan Pilpres.
  • Antusiasme publik terlihat dari spekulasi nama parpol baru, formulir daring yang beredar, dan jumlah views video Anies.

Jakarta, IDN Times - Usai Anies Baswedan mengumumkan membuka peluang bakal membuat partai politik baru, antusiasme publik cukup positif. Bahkan, di media sosial sudah ada spekulasi soal nama parpol yang hendak diumumkan oleh mantan gubernur DKI Jakarta itu dalam waktu dekat, mulai dari Partai Perubahan Indonesia hingga Gerakan Perubahan. 

Di media sosial juga beredar luas formulir daring yang diklaim untuk menjadi kader partai yang didirikan oleh Anies.

"Kepengurusan panitia pendirian Partai Perubahan sudah terbentuk lengkap di 38 provinsi, silakan daftar dengan memilih link Google Form sesuai KTP domisili masing-masing," demikian bunyi pesan yang beredar lewat aplikasi pengiriman pesan WhatsApp, dikutip Sabtu (31/8/2024). 

Antusiasme pembuatan parpol baru Anies terlihat dari jumlah views video, di mana kali pertama ia mengumumkannya. Di platform X saja, video tersebut sudah ditonton 14 juta kali. 

Lalu, apakah betul Anies telah membuka perekrutan kader untuk partai barunya itu?

1. Anies bantah telah edarkan formulir perekrutan untuk jaring calon kader

Pesan yang beredar luas mengenai pendirian Partai Perubahan yang bakal diluncurkan oleh Anies Baswedan. (Tangkapan layar platform X)

Melalui media sosial, Anies menepis telah mengedarkan formulir untuk merekrut calon kader bagi parpol barunya secara daring.

"Beberapa waktu ini beredar formulir, QR code, nomor rekening, ada yang diminta untuk menyumbang dan mendaftar, ada yang terkait partai atau ormas, saya ingin tegaskan, itu semua bukan dari saya," ujar Anies, dikutip dari akun Instagramnya, Sabtu (31/8/2024). 

"Kami tidak pernah mengedarkan apapun juga," imbuhnya. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memahami besarnya antusiasme dari publik soal rencananya membentuk partai politik baru. Meski begitu, Anies tetap meminta publik berhati-hati dan kritis terhadap informasi yang ada. 

"Sampai dengan hari ini, 31 Agustus 2024, belum ada formulir atau edaran apapun," ucap Anies. 

Baca Juga: Jokowi soal Tudingan Jegal Anies di Pilkada Jabar: Apa Urusannya?

2. Anies berencana bentuk partai politik

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika memberikan keterangan usai gagal maju di Pilkada 2024. (Tangkapan layar YouTube Anies Baswedan)

Meski kalah di pilpres Februari lalu dan gagal melaju di Pilkada Jakarta, karier politik Anies belum tamat. Ia membuka peluang untuk membentuk organisasi kemasyarakatan atau partai politik baru. Bahkan, ia menyebut pembentukan ormas atau parpol baru itu akan diwujudkan dalam waktu dekat.

"Apakah lalu akan buat partai politik baru? Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang semakin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ujar Anies dalam video resminya yang tayang di YouTube. 

"Kita lihat sama-sama ke depan. Semoga tidak terlalu lama lagi (partainya dibentuk)," imbuhnya.

Dorongan agar Anies membentuk partai meluas setelah kekalahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pada Pilpres lalu, Anies yang didampingi Muhaimin Iskandar meraup 24,9 persen atau sekitar 40 juta suara di tingkat nasional.

"Kami berharap bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan ini yang makin hari makin membesar. Mereka menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy (kebijakan) dan gagasan," tutur dia. 

Anies menilai opsi membentuk parpol baru lebih realistis. Sebab, bila ia menjadi kader di salah satu parpol, maka tidak membawa perubahan apapun. Apalagi dalam pandangan Anies, hampir semua partai kini disandera oleh penguasa. 

"Kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi, ini sebuah kenyataan yang harus dihadapi," tutur dia. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya