TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG: Gempa Jepang Tidak Timbulkan Tsunami hingga ke Indonesia

Hingga saat ini belum ada WNI jadi korban gempa

Ilustrasi gempa bumi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya Sih...

  • Gempa Kyushu, Jepang berkekuatan M 7,1 memicu tsunami dengan tinggi gelombang kurang dari 0,5 meter. Namun tak berdampak hingga ke Indonesia
  • Gelombang tsunami setinggi satu meter sudah melanda sebagian besar pantai di Jepang, dan daerah berpotensi dilanda tsunami 3-5 meter.
  • Kementerian Luar Negeri menyatakan belum ada WNI yang menjadi korban gempa, namun KBRI Tokyo terus memantau perkembangan terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak.

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI memastikan gempa bumi di Kyushu, Jepang yang berkekuatan Magnitudo 7,1 memicu tsunami dengan level ancaman waspada. Tinggi gelombang tsunami diperkirakan kurang dari 0,5 meter. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dengan melihat data lokasi episenter dan hiposenter, maka gempa ini merupakan jenis gempa yang dangkal. Gempa itu dipicu aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik (thrus fault). 

"Gempa Kyushu tidak berpotensi (timbulkan) tsunami di wilayah Indonesia," ujar Daryono seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (8/8/2024). 

1. Gelombang tsunami setinggi satu meter sudah melanda sebagian besar pantai di Laut Jepang

Ilustrasi gelombang tsunami. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, menurut laporan kantor berita NHK, Jepang, gelombang tsunami setinggi satu meter sudah melanda sebagian besar pantai di sepanjang laut Jepang. "Diperkirakan akan terjadi gelombang yang lebih besar," demikian isi laporan NHK pada Kamis (8/8/2024). 

Bahkan, sejumlah daerah berpotensi dilanda tsunami setinggi 3-5 meter. Mereka yang berada di prefektur/provinsi Ishikawa, Niigata, dan Toyama, diminta mengevakuasi diri.

Baca Juga: Gempa M 7,1 di Jepang, Ada Tsunami 1 Meter

2. WNI di daerah terdampak dilaporkan sejauh ini aman

potret Tokyo Jepang (pexels.com/Nick Kwan)

Sementara, Kementerian Luar Negeri menyebut hingga saat ini peringatan tsunami belum dicabut oleh otoritas di Jepang. Direktur Perlindungan WNI Kemnlu, Judha Nugraha mengatakan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah menghubungi simpul masyarakat di perfektur-perfektur terdampak gempa dan tsunami. 

"Hingga saat ini belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban," ujar Judha di dalam keterangan tertulis pada hari ini. 

Berdasarkan data imigrasi Jepang, WNI tersebar di beberapa perfektur, yaitu Miyazaki (1.869 WNI), Kochi (836 WNI), Oita (2.099 WNI) daan Ehime (1.418 WNI). "KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak," katanya. 

Baca Juga: Gempa 7,1 M Guncang Jepang, Picu Peringatan Tsunami

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya