TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belajar dari Pilgub 2017, Ridwan Kamil Tak Mau Menjelekkan Paslon Lain

Ridwan Kamil-Suswono yakin warga Jakarta bakal memilih mereka

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) ketika hendak naik ojol ke gedung KPUD Jakarta. (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil dan calon wakil gubernur, Suswono mendorong para pendukungnya untuk tidak menjelek-jelekkan pasangan calon lain selama kampanye di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, paslon yang dijuluki RIDO itu yakin bakal dipilih oleh warga Jakarta pada momen Pilkada November mendatang. 

"Jadi, tidak boleh ada satu pun konten-konten yang menjelekkan pasangan lain. Kita harus percaya diri, kita harus meyakini, Insya Allah warga Jakarta yang memang cerdas dan pintar bisa memilih kami yang akan memberikan solusi yang relevan, khususnya setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota," ujar Ridwan Kamil ketika menyampaikan pidatonya di dalam Gedung KPUD Jakarta pada Senin (23/9/2024) malam. 

Padahal, mantan Wali Kota Bandung itu sudah dua kali mengalami penolakan ketika blusukan di Jakarta. Pendukung tim Persija, The Jakmania pun juga belum memberikan lampu hijau bagi Ridwan Kamil-Suswono untuk bertemu. 

Selain itu, warganet banyak yang menyorot rekam jejak Ridwan Kamil yang hanya merealisasikan pembangunan di Jabar sebatas maket dan peletakan batu pertama. 

Di dalam acara pengundian nomor urut malam ini, paslon RIDO mendapatkan nomor urut satu. Sedangkan, paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan nomor urut dua. Paslon nomor urut ketiga adalah Pramono Anung-Rano Karno. 

Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu menitipkan pesan lain kepada para pendukungnya yaitu tak boleh memberlakukan politik uang dalam kampanyenya. Ia meminta kepada semua pendukung paslon nomor urut satu untuk mematuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh KPUD Jakarta. 

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengajak paslon lain untuk berkontestasi dengan cara-cara damai dan bermartabat. Ia ingin menjadikan Pilkada Jakarta 2024 contoh kontestasi demokrasi bagi provinsi lain. 

"Saya ingin menjadikan Pilkada Jakarta yang naik kelas dan teladan," tutur dia. 

Kang Emil merujuk kepada Pilkada 2017 yang dipenuhi strategi politisasi agama sehingga membelah masyarakat Jakarta. "Mudah-mudahan ini menjadi sebuah semangat menuju slogan kami adalah Jakarta Baru, menuju Jakarta Maju," imbuhnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil ke Pendukungnya: Tak Boleh Ada Money Politic di Kampanye

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya