Anies: Kampanye dengan Dialog Buat Aksi Joged Berkurang Volumenya
Anies mengatakan, memang kita mau pilih penari?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyambut baik antusiasme warga yang hadir dalam acara-acara dialog yang dihelat oleh paslon AMIN. Hal itu juga terjadi pada Senin malam (29/1/2024), ketika ia secara mendadak memilih untuk nongkrong di Pancoran Chinatown Point, Glodok, Jakarta Barat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memilih berdialog dengan masyarakat keturunan Tionghoa dan merayakan Imlek 2023 lebih awal. Anies memilih duduk di tengah, sedangkan warga bisa menyampaikan aspirasi dan pertanyaan apa saja.
"Saya bersyukur semua, karena bapak dan ibu memilih ikut hadir dan turut membuat kampanye ini adalah tentang gagasan. Bukan kampanye sekedar tampilan foto," ujar Anies.
Ia menjelaskan, gagasan seorang calon pemimpin sangat penting untuk didengarkan. Sebab, orang tersebut kelak akan mengambil keputusan bagi nasib 270 juta rakyat Indonesia lima tahun ke depan.
"Kan bukan sekedar milih foto untuk dipajang fotonya. Kalau dipilih untuk dipajang fotonya, pilih aja baliho yang paling keren. Betul gak? Tapi, kan kita mau pilih calon pemimpin yang ambil keputusan atas nama rakyat dan negara. Pertanyaannya, kita mau ambil keputusan pakai apa?" tanyanya lagi.
Anies menyebut, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan diskusi atau dialog.
"Nanti, sambil mendengarkan bapak dan ibu bisa menakar, saya setuju 100 persen, atau saya setuju 90 persen, 80 persen atau saya tidak setuju," tutur dia.
1. Anies sindir kampanye dengan andalkan joged sudah turun pamornya
Lebih lanjut, Anies mengatakan, kampanye yang mengandalkan dialog langsung dengan rakyat membuat pamor metode kampanye yang cuma mengutamakan joged semata menurun.
"Alhamdulilah sekarang dengan kita melakukan kegiatan tukar pikiran seperti ini, tampaknya kegiatan kampanye yang hanya mengandalkan joged-joged berkurang volumenya. Karena ketika joged-joged yang datang akan bertanya 'memang kita mau pilih penari?' Kita kan mau pilih orang untuk ambil keputusan, bukan?" kata Anies menyindir metode kampanye paslon nomor urut dua.
Paslon nomor urut dua kerap menggunakan branding 'joged gemoy' sebagai salah satu cara untuk menarik massa. Sementara, bagi Anies, ia ingin meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
"Kita ingin meningkatkan kualitas pemilu dan kampanye di Indonesia," tutur dia.
Ia menggarisbawahi seseorang yang menawarkan konsep perubahan dalam pemerintahan bisa dilihat dari caranya berkampanye. "Tapi, konsekuensinya, kita sering menghadapi pertanyaan yang belum dipikirkan sebelumnya. Seperti Senin malam ini. Tidak ada satu pun pertanyaan di sini yang direkayasa," ujarnya.
Baca Juga: Anies Didukung Raja Dangdut: Di Sana Ada Bansos, di Sini Ada Rhoma